Kuliti Buruknya Tata Kelola Pertamina, Ahok: Direksi Otaknya Pinjem Duit Terus, Saya Sudah Kesal

- 16 September 2020, 13:36 WIB
Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bongkar aib Pertamina.
Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bongkar aib Pertamina. /RRI

 

PR BEKASI - Kacaunya pengaturan pengelolaan keuangan Pertamina membuat banyak pengamat ekonomi dan tokoh-tokoh lainnya di Indonesia geram.

Banyak masyarakat Indonesia yang mendukung tindakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selaku Komisaris Utama PT Pertamina yang menjelaskan buruknya pola pikir Pertamina.

Ahok tidak segan-segan untuk berbicara mengenai buruknya sistem tata kelola di PT Pertamina.

Baca Juga: Ingin Gantikan Posisi Tiongkok di Pasar Global, Menko Ungkap 4 Strategi Iklim Investasi Indonesia

Ahok mengaku sering tidak habis pikir dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan direksi Pertamina.

Menurutnya, kebijakan direksi banyak yang tidak masuk akal, terlebih dalam hitungan bisnis. Hal ini mengakibatkan Pertamina harus menanggung utang dalam jumlah besar.

“Sudah utang 16 miliar dollar AS, tiap kali otaknya pinjem duit terus. Saya sudah kesal ini. Pinjem duit terus, mau(nya) akuisisi terus,” tutur Ahok seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Rabu, 16 September 2020.

Baca Juga: Lowongan Pekerjaan September 2020, BRI Buka Rekrutmen untuk 3 Posisi Ini, Simak Persyaratannyya

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, selain secara hitungan bisnis kurang menguntungkan, Pertamina seharusnya fokus pada eksplorasi ladang minyak di dalam negeri.

“Saya bilang tidak berpikir untuk eksplorasi. Kita masih punya 12 cekungan yang berpotensi punya minyak, punya gas. Ngapain di luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi (ini), beli-beli minyak ini,” ucap Ahok.

Adapun temuan lain yang menurut Ahok juga sangat tidak efisien yaitu mengenai pembangunan kilang minyak.

Baca Juga: Pemerintah akan Suntik Mati Ponsel Ilegal! Pembeli Harus Teliti Cek IMEI, Berikut Langkahnya

Hingga kini Ahok masih terus meminta kejelasan mengapa banyak kilang baru yang belum juga dibangun. Padahal sudah ada beberapa investor yang serius untuk patungan (join share) bisnis dengan Pertamina.

“Makanya nanti saya mau rapat penting soal kilang. Berapa investor yang sudah nawarin mau kerja sama kalian diemin? Terus sudah ditawari kenapa ditolak? Terus kenapa kerja seperti ini? Saya lagi mau audit,” ucap Ahok.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman buka suara perihal kritik yang disampaikan komisaris utamanya.

Baca Juga: Awalnya Kenal di TikTok, Pria Ini Ajak Bertemu dan Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Anak 10 tahun

"Dia menjelaskan, apa yang disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai masukan untuk perbaikan tata kelola Pertamina," ucap Fajriyah.

Perlu diketahui, Pemerintah juga ternyata memiliki hutang ke PT Pertamina yang belum dibayarkan.

Utang pemerintah tahun 2017 tercatat sebanyak Rp20,789 triliun, utang tahun 2018 sebanyak Rp44,850 triliun, dan utang tahun 2019 sebanyak Rp30,864 triliun, sehingga total utang pemerintah kepada Pertamina ialah Rp96,503 triliun.

Baca Juga: Ungkap Perannya di Pertamina, Ahok Minta Kementerian BUMN Dibubarkan Saja

Rencananya utang yang akan dibayarkan pemerintah tahun ini adalah Rp45 triliun, dan sisanya Rp51 triliun akan dibayar tahun depan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x