Jadi Kasus Klaster Perkantoran Terparah, Achmad Yurianto Ungkap Fakta Sebenarnya di Kemenkes

- 22 September 2020, 20:32 WIB
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Achmad Yurianto.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Achmad Yurianto. /Antara

PR BEKASI – Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Achmad Yurianto kembali tampil dengan membawa kabar yang mengatakan bahwa sebagian besar pegawai Kemenkes yang positif COVID-19 tanpa gejala.

Dan saat ini sebagaian pegawai tersebut sudah dinyatakan sembuh.

“Sekarang yang masih kita suruh isolasi secara mandiri mungkin gak sampai 10 orang. Selebihnyasudah sembuh dan sudah bekerja lagi,” kata Yurianto dalam keterangan tertulis Kemenkes yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Selasa, 22 September 2020.

Baca Juga: Mengejutkan, Penelitian Sebut Demam Berdarah Bisa Ciptakan Kekebalan Tubuh Terhadap Covid-19 

Achmad Yurianto mengatakan bahwa penularan COVID-19 yang terjadi pada pegawai Kemenkes bisa saja terjadi di luar kantor.

Dia juga menjelaskan bahwa Kantor Kemenkes memang ada di Kuningan tapi sebagian besar pegawainya diperbantukan di luar kantor.

Seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) baik di Bandara Soekarno Hatta maupun di Bandara Halim Perdana Kusuma.

Ada juga pegawai Kemenkes yang diperbantukan di RS Darurat Wisma Atlet menerima ribuan orang setiap hari untuk melakukan kontak tracing.

Sementara dia berpendapat bahwa pegawai-pegawai tersebut kemungkinan terpapar di luar kantor.

Baca Juga: Kenapa Pilkada 2020 Tetap Digelar, Mahfud MD: Pemerintah Tidak Ingin Pimpinan 270 Daerah Dijabat Plt 

“SOP sudah dijalankan dengan baik tapi risiko pekerjaan luar biasa. Ada juga pegawai Kemenkes yang bekerja di laboratorium memang tidak pernah ketemu pasien tapi ketemu virusnya langsung,” kata Acmad Yurianto.

Menurutnya, ini adalah penyakit menular yang faktor pembawa penyakitnya adalah manusia.

Gambaran akhir-akhir ini sudah semakin terlihat bahwa kasus-kasus yang terkonfirmasi positif dari pemeriksaan swab itu sebagaian besar bahkan ada yang mempeerkirakan 80 persen tanpa gejala.

“Ini lah yang jadi problem, karena mereka tidak sakit,” kata Achmad Yurianto menambahkan.

Achmad Yurianto menjelaskan penularan COVID-19 tidak terjadi di kantor tapi terjadi di banyak tempat.

Baca Juga: Setuju dengan NU dan Muhammadiyah Tunda Pilkada Serentak, Pengamat: Keselamat Umat Lebih Penting 

Petugas laboratorium yang harus memeriksa spesimen lebih dari 1.000 setiap harinya meningkatkan risiko yang sudah diprediksi.

“Ini adalah risiko yang kita tanggung. Ini bukan tertular di kantor Kemenkes, di kantor Kementerian, orangnya tinggal sedikit karena berada di pos-pos terdepan melaksanakan penanganan COVID-19,” jelasnya.

Selain itu, dia menjelaskan bahwa Kemenkes telah menerapkan SOP yang sangat ketat yakni pegawai yang boleh ditugaskan adalah mereka yang tidak memiliki komorbid.

Sementara, SOP di kantor Kmenkes diharuskan penyemprotan disinfektan tiga kali dalam seminggu mencakup ruangan yang ada di kantor Kemenkes.

Semua pegawai setelah melakukan tugas bergantian harus dilakukan pemeriksaan PCR.

Baca Juga: Sambut Tanggal Gajian, Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Buat Kantong Lebih Hemat 

Termasuk menteri kesehatan setelah melakukan kunjungan kerja ke daerah begitu kembali ke kantor harus diswab.

“Dengan swab yang banyak kita bisa temukan orang positif COVID-19 karena memang tujuan kami melakukan proteksi pada pegawai supaya mereka bisa terjaga betul kondisi fisiknya dan kinerja yang bisa maksimal,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan pegawai Kemenkes banyak yang bertempat tinggal di Jabodetabek, yang setiap hari berangkat dari rumahnya dengan menggunakan moda transportasi.

Sehingga, risiko penularan bisa terjadi di mana saja.

Baca Juga: Musim Hujan Datang, Pengendara Motor Wajib Tahu Suku Cadang Ini Mudah Rusak Saat Terkena Air 

Dia menekankan bahwa saat ini tidak ada lagi disebutkan klaster perkantoran, tapi klaster Jabodetabek.

“Kontak tracing yang kita lakukan terhadap semua pegawai Kemenkes yang positif COVID-19 itu penularannya tidak terjadi di kantor. Sekarang ini tidak bisa lagi disebutkan klaster kantor, ini sudah klaster Jabodetabek,” jelasnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x