Retno mengatakan bahwa sejumlah ahli dari CEPI telah mengunjungi Bio Farma untuk melakukan uji tuntas pada 15 September 2020 lalu. CEPI akan mengumumkan hasil uji tersebut pada akhir September atau awal Oktober.
“Due diligence ini dilakukan terhadap beberapa aspek, antara lain kapasitas manufaktur, sistem analisa laboratorium, dan sistem IT Bio Farma,” katanya.
Selain kerja sama CEPI dan Bio Farma, Indonesia telah meneken komitmen pembelian vaksin Covid-19 dengan berbagai perusahaan farmasi dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.
Lebih lanjut Retno memastikan bahwa Indoenesia akan memperoleh 20 juta hingga 30 juta dosis vaksin Covid-19 pada 2020 dan 290 juta hingga 340 juta dosis vaksin pada 2021.
Baca Juga: Desakan Penundaan Pilkada 2020 Tetap Ada, DPD: Bukan Hal yang Mustahil, Sudah Diatur UU
“Sumber vaksin berasal dari Sinovac dan Sinopharm serta G42 dari Uni Emirat Arab. Selain itu, Indonesia juga bekerja sama dengan Genexine dari Korea Selatan,” ujarnya.
Saat ini, Retno Marsudi menyebut Indonesia menjajaki peluang dengan AstraZeneca dan Imperial College London terkait pembelian calon vaksin Covid-19, AZD1222.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: Permenpan RB