Ide tersebut bermula ketika tiga mahasiswa tersebut melihat banyaknya lesehan, warung, dan rumah makan yang menyajikan menu lalapan dan kemangi sebagai pelengkapnya.
Diketahui sejak dulu, kemangi biasa dikonsumsi sebagai bahan pelengkap makanan.
Baca Juga: Warga Jakarta Tak Boleh Acuh! Sudah Ada Tujuh Klaster Covid-19 Baru Sampai Hari ini
Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat dan kandungan daun kemangi sebagai obat herbal.
Di Indonesia, banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan merokok yang menjadi salah satu pemicu terjadinya kanker mulut selain faktor riwayat terinfeksi virus dan konsumsi alkohol.
Setelah melakukan studi literatur dari penelitian-peneitian sebelumnya, ketiga mahasiswa tersebut menemukan bahwa bahwa kemangi mengandung beberapa senyawa seperti euganol, etanol, flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid.
Baca Juga: Seiring Perlambatan Pemulihan Ekonomi AS, Kurs Rupiah Terkoreksi Melemah 40 Poin
Sejumlah kandungan senyawa dalam daun kemangi tersebut diketahui mampu menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kematian sel kanker.
Termasuk kanker pada rongga mulut serta memiki antioksidan yang sangat tinggi dan berguna untuk melawan radikal bebas.
Sementara kemangi banyak ditanam di Indonesia dan udah dijumpai di kebun-kebun, di pagar-pagar, di pinggir-pinggirjalan, dan di huma-huma.