"Bentang sejarah perjalanan bangsa Indonesia menjadi saksi bahwa sejak berdiri hingga kini, bangsa Indonesia memang konsisten memegang teguh politik luar negeri bebas aktif dan berpartisipasi aktif mewujudkan perdamaian abadi serta mengenyahkan penjajahan dari muka Bumi," kata Basarah.
Baca Juga: Layaknya Film Horor, Puluhan Kepiting Raksasa Kelaparan Serbu Perkemahan
Dirinya mencontohkan mulai dari Konferensi Asia Afrika I pada 1955 di Bandung, KTT Non Blok pada 1960 hingga Konferensi Islam Asia Afrika pada 1965.
Selain itu, Indonesia juga ikut berperan aktif dalam misi perdamaian PBB sejak 1957 hingga kini, resolusi damai Palestina, serta aktif memprakarsai perundingan damai Afganishtan.
Bahkan Indonesia juga ikut memprakarsai perdamaian Kamboja melalui Jakarta Informal Meeting I dan II di Bogor, dan prakarsa-prakarsa perdamaian lainnya.
Baca Juga: Samsung Luncurkan Galaxy Z Fold2 dengan Design Elegan dan Ramping
"Komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia dan mengenyahkan penjajahan dari muka bumi bahkan diakui dunia internasional. Sejarawan terkemuka Ahmad Mansyur Suryanegara dengan tegas menyebutkan pada saat Konferensi Islam Asia Afrika berlangsung 15 Maret 1965, Bung Karno dinobatkan sebagai Pendekar Kemerdekaan dan Islam atau The Champion of Freedom and Islam," kata Basarah.
Karena itu dia menilai apa yang dilakukan Jokowi adalah melanjutkan kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif dan menjunjung tinggi perdamaian dunia.***