Joko Widodo Kirim Karangan Bunga ke Kim Jong Un, Basarah: Itu Hal Wajar, Simbol Perdamaian Dunia

- 26 September 2020, 15:18 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato untuk ditayangkan dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020). Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi pandemi Covid-19.(ANTARA FOTO/HO/KEMENLU)
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato untuk ditayangkan dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020). Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi pandemi Covid-19.(ANTARA FOTO/HO/KEMENLU) /

Karena itu, dia menilai sudah tepat jika presiden yang akrab disapa Jokowi itu memberikan karangan bunga kepada Kim Jong Un.

Karena bunga adalah simbol perdamaian dunia, dan presiden menginginkan perdamaian yang hakiki di Semenanjung Korea.

Indonesia juga sangat peduli akan perdamaian Semenanjung Korea. Dan bunga adalah sinyal untuk terus menjaga situasi Semenanjung Korea tetap kondusif.

Baca Juga: Sebut Maaf Kim Jong Un Tak Tulus, Korsel Tuntut Korut Selidiki Kasus Penembakan di Perbatasan

"Untuk itu sebagai sesama negara yang berjuang dan lepas dari kolonialisme serta punya hubungan erat dengan kedua Korea, Indonesia sangat peduli akan perdamaian di Semenanjung Korea. Bunga adalah sinyal untuk dapat saling menahan diri dan menjaga situasi Semenanjung Korea tetap kondusif," tutur Basarah.

Basarah menuturkan bahwa sebelumnya Bung Karno pun pernah memberikan bunga anggrek genus Dendrobium kepada Pemimpin Kim Il-sung (ayah dari Kim Jong Il, kakek dari Kim Jong Un) saat berkunjung ke Indonesia pada tahun 1965.

Anggrek dengan bunga berwarna merah itu kemudian dinamai Dendrobium kimilsungia.

Baca Juga: Lempeng di Selatan Jawa Bergerak 6 Sampai 7 cm per Tahun, BMKG: Pergerakan Seperti Itu Tak Terasa

Menurutnya, bunga anggrek di Korea Utara diabadikan dengan nama Dendrobium kimilsungia dan kehadirannya di negara itu diperingati melalui festival akbar setiap tahun.

Basarah mengatakan, konstitusi bangsa Indonesia, khususnya dalam pembukaan UUD 1945 memuat empat tujuan bernegara, satu di antaranya adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x