5 Fakta Konser Dangdut yang Digelar di Tengah Lonjakan Covid-19 hingga Datangkan Ribuan Penonton

- 27 September 2020, 17:27 WIB
Konser Dangdut di Lapangan Tegal Selatan, Twitter/@antaranews_bali
Konser Dangdut di Lapangan Tegal Selatan, Twitter/@antaranews_bali /

 

PR BEKASI – Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan viralnya sebuah berita mengenai konser dangdut yang digelar oleh Wakil Ketua DPRD Tegal, Wasmadi Edi Susilo pada Rabu, 23 September 2020 lalu.

Konser dangdut yang merupakan hajatan pernikahan dan sunatan keluarga Wasmadi Edi Susilo tersebut digelar di tengah pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih belum selesai.

Hal tersebut pun langsung menjadi sorotan publik, bahkan Tegal sempat menempati trending Twitter karena banyaknya warganet yang membahas topik tersebut.

Baca Juga: Berita Baik, DKI Jakarta Jadi Provinsi dengan Jumlah Tambahan Pasien Sembuh Covid-19 Terbanyak di RI

Selain diselenggarakan di tengah pandemi, acara tersebut pun dinilai berpotensi menjadi klaster baru sumber penularan Covid-19, terlebih kasus Covid-19 di Kota Tegal masih mengalami peningkatan.

Selain itu, beredar pula kabar bahwa penonton yang menyaksikan acara tersebut saling berhimpit dan tak mematuhi protokol kesehatan, bahkan polisi pun sampai tidak berani untuk membubarkan konser dangdut tersebut.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, berikut beberapa fakta terkait konser dangdut yang diselenggarakan di Lapangan Tegal Selatan tersebut.

Baca Juga: LIVE STREAMING MotoGP Catalunya Hari Ini, Franco Morbidelli Pimpin Pole Position

1. Acara tidak sesuai izin yang diberikan

Pihak Kepolisian mengaku bahwa pihak penyelenggara sudah pernah mengajukan izin kegiatan.

Namun, penyelenggara hanya menyebutkan bahwa mereka menggelar hiburan musik guna menghibur tamu hajatan yang jumlahnya terbatas.

“Pak Wasmad Edi Susilo yang notabene Wakil Ketua DPRD Kota Tegal mengajukan izin saat 1 September untuk menyelenggarakan pernikahan dan khitan anaknya,” tutur Kapolsek Tegal Selatan, Kompol Joeharno melalui keterangannya.

Baca Juga: Bobby Nasution-Aulia Rahman Lakukan Banyak Pelanggaran Saat Kampanye, Bawaslu: Mereka Tidak Siap

Polisi baru mengetahui bahwa ternyata yang digelar adalah acara konser dangdut berskala besar setelahnya.

Joeharno pun mengungkapkan pihaknya langsung mencabut izin acara tersebut pada saat itu juga, sehingga konser tersebut merupakan kegiatan ilegal.

“Artinya sudah perbuatan melawan hukum, karena izin yang diberikan tidak sesuai dengan awal yang diajukan, hingga akhirnya izin dicabut. Maka tidak ada pengaman anggota malam itu,” katanya menambahkan.

Baca Juga: Isu Gempa Megathrust di Pantai Selatan Jawa Buat Ketar-ketir, BMKG: Warga Harus Tingkatkan Literasi

2. Polisi tidak berani bubarkan konser dangdut

Meskipun izin yang diberikan langsung dicabut, namun pihak kepolisian tak berani membubarkan acara dangdutan tersebut dengan alasan jumlah personil polisi pada saat itu kurang dan tak memiliki kekuatan yang cukup.

“Tidak berani menutup paksa, mengingat kami dari Polsek tidak mempunyai kekuatan yang signifikan. Alasan kedua, tidak elok rasanya kami naik panggung menghentikan paksa,” tutur Joeharno.

Dia sebenarnya berharap, penyelenggara secara bijak membatalkan atau menghentikan konser tersebut. Namun, alih-alih dihentikan, konser dangdut pun justru terus berlangsung.

Baca Juga: Buat Kaget Warganet karena Tidak Terdengar Hamil, Titi Radjo Bintang Lahirkan Anak Kedua

3. Didatangi ribuan penonton

Sebelum konser dangdut terlaksana, pamflet acara tersebut sempat viral di media sosial.

Pada saat konser berlangsung pun, ribuan orang tampak berbondong-bondong mendatangi lokasi di Lapangan Tegal Selatan.

Bahkan tidak tanggung-tanggung, sebuah panggung besar berdiri dengan dihiasi tata lampu, alat musik, dan sejumlah sound system besar.

Baca Juga: Tujuh Perubahan RUU Cipta Kerja Tengah Digodok, Ini Dampak yang Akan Didapat Pekerja

4. Tidak mengindahkan protokol kesehatan Covid-19

Dari foto-foto yang beredar di media sosial, para penonton terlihat seakan mengabaikan protokol kesehatan.

Bahkan, banyak dari mereka yang datang berbondong-bondong tanpa mengenakan masker.

Terlebih, masyarakat yang datang untuk menyaksikan konser dangdut tersebut pun tidak menjaga jarak, dan beberapa penonton yang datang memberikan alasan bahwa mereka sehat.

Baca Juga: Berlakukan Lockdown Kedua, Ribuan Warga Israel Marah dan Minta Benjamin Netanyahu untuk Mundur

Namun, ada pula penonton yang mengenakan masker, dan hanya berani menonton konser dari kejauhan.

5. Ganjar Pranowo turun tangan

Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah pun angkat bicara terkait konser dangdut viral yang diselenggarakan di Kota Tegal tersebut.

Setelah mendapatkan laporan, Ganjar Pranowo langsung menghubungi Wali Kota Tegal, Dedi Yon Supriyono.

Baca Juga: Kakek Bersarung Kepergok Jalankan Aksinya dengan Mahasiswi, SatPol PP Minta Keduanya Segera Menikah

Dia menyayangkan kegiatan ilegal tersebut, justru digelar oleh seorang pimpinan DPRD.

“Kalau mau acara pernikahan, silakan tapi dibatasi orangnya dan tertutup saja, tidak boleh lagi ada kegiatan yang sifatnya mengumpulkan masa seperti itu,” tutur Ganjar Pranowo.

“Kalau seperti itu kan kebangetna lah, apalagi itu dilakukan oleh para pemimpin. Itu tidak memberikan contoh baik pada masyarakat,” ungkapnya melanjutkan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x