Diketahui, acara KAMI Jawa Timur batal digelar di Gedung Juang 45 Surabaya.
Salah satu deklarator KAMI, Gatot Nurmantyo kemudian berpidato di Graha Jabal Nur, Jambangan, Surabaya.
“Saya kebetulan datang disuruh ke Jabal Nur, karena semua perwakilan ulama dan habaib berkumpul di Jabal Nur,” ungkapnya di Masjid Assalam Puri Mas, Surabaya.
Baca Juga: Tak Ingin Ulang Kejadian Sama, Hong Kong Larang Demonstrasi di Hari Kemerdekaan Tiongkok
“Karena diberi tahu tidak bisa ke sana (Gedung Juang 45) karena didemo, jadi habis itu dianggap sudah deklarasi saja. (Saya diminta) tolong memberi sepatah-dua kata,” tutur Gatot melanjutkan.
Kepada wartawan di Jalan Jambangan Kebon Agung, Surabaya, Gatot pun menyampaikan bahwa mereka harus mengikuti apa yang dilakukan oleh aparat kepolisian.
“Jadi kita harus ikuti apa yang dilakukan oleh aparat kepolisian, sudah selesai semuanya. Di sini bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat,” ungkapnya.
Baca Juga: Resesi Hantui Ekonomi Indonesia, BI: Jangan Wariskan Generasi Berikutnya APBN yang Diisi Utang
Dalam kesempatan lain, Gatot Nurmantyo menuding bahwa aksi penolakan terhadap acara KAMI di Gedung Juang 45 dan Graha Jabal Nur Surabaya, diikuti oleh massa bayaran.
“Saya mengimbau kepada rekan-rekan KAMI, bahwa kita harus bersyukur. Karena yang demo di sana, karena kehadiran KAMI akhirnya ada demo,” tuturnya.