Sampaikan Prioritas Vaksin, Menkes Terawan: Selain Tenaga Medis, Pekerja 18-59 Tahun Jadi Prioritas

- 1 Oktober 2020, 09:56 WIB
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto. /ANTARA/

PR BEKASI – Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkapkan mengenai prioritas vaksin dalam rapat koordinasi persiapan program vaksinasi.

Dalam rapat yang dipimpin oleh Menko Maritim dan investasi luhut Binsar Pandjaitan tersebut, dia menyampaikan bahwa pemerintah menyatakan, selain tenaga medis, pekerja berusia 18 sampai 59 tahun akan menjadi prioritas selanjutnya untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

“Prioritas vaksin akan diberikan kepada garda terdepan, yaitu seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis," kata Menkes Terawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 01 Oktober 2020.

Baca Juga: Kerja Sama Melalui LaporCovid-19, Pemerintah Inggris Beri Dana Rp987 Juta untuk Jawa Barat

"Berikutnya akan diberikan kepada masyarakat dengan kategori high risk, yaitu pekerja pada usia 18 sampai 59 tahun," tuturnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Menurut Menkes Terawan, sampai saat ini kebutuhan vaksinasi mencapai 320 juta dosis.

"Dan dengan indeks pemakaian vaksin, maka kita harus bisa menyediakan 352 juta dosis vaksin," ucap Menkes.

Baca Juga: 50 Juta Vaksin Segera Dikirimkan dari Tiongkok, Sinovac dan Bio Farma Mulai Transfer Teknologi

Penyediaan vaksin tersebut dilakukan bersama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, BOPM, serta BNPB.

Budi Gunadi Sadikin selaku Wakil Menteri BUMN menjelaskan bahwa saat ini, kapasitas penyimpanan vaksin yang dimiliki oleh BUMN mencapai 123 juta vaksin.

Karena itu, sedang dilakukan kerja sama antar BUMN, khususnya oleh Bio Farma dan Kimi Farma sebagai produsen obat, dalam pengadaan Cold Chain Equipment Inventory hingga memuat 300 juta vaksin.

Baca Juga: Adakan Pertemuan Virtual dengan Menlu Palestina, Retno Marsudi: Keadaan Palestina Memprihantinkan

Pengadaan cold chain disiapkan untuk datangnya vaksin dari berbagai negara, yang telah membantu Indonesia dalam pengadaan vaksin tersebut.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun menjelaskan telah dilakukan berbagai diskusi dengan negara terkait, seperti Tiongkok, Uni Emirat Arab, dan Inggris dalam komitmen penyediaan vaksin bagi Indonesia.

"Kami telah berkomunikasi secara rutin dengan Tiongkok, Arab, maupun Inggris dalam penyediaan vaksin bagi Indonesia," ucap Menlu.

Baca Juga: Awalnya Anggap Covid-19 Hanya Politik, Nakes Positif: Ini Mengerikan, Rasanya Pusing Seperti Mabuk

"Kami juga telah mengatur waktu pertemuan antarnegara untuk dapat meninjau lebih lanjut mengenai uji klinis, serta produksi vaksin yang anntinya akan dikirim ke Indonesia tersebut," tutur Retno Marsudi melanjutkan.

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menuturkan bahwa tim teknis dari lembaganya akan melaksanakan kunjungan lapangan, untuk melihat lab produksi vaksin serta uji klinis yang telah dilakukan.

Dalam kunjungan tersebut, nantinya akan dibahas mengenai sistem pengiriman vaksin serta sertifikasi halal dari vaksin tersebut.

Baca Juga: Vaksin Kian Nyata, Tiongkok Janjikan Jual Vaksin Covid-19 dengan 'Harga Teman'

Sementara itu, Doni Monardo selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala BNPB meminta BPOM agar berkoordinasi dengan MUI untuk memastikan kehalalan vaksin Covid-19.

"Setelah dicek kehalalannya, maka BPOM bisa berkoordinasi dengan MUI untuk memberikan sertifikasi halal," ucap Doni Monardo.

Untuk menyiapkan program vaksinasi yang akan segera dilaksanakan tersebut, Kementerian Kesehatan telah menyusun beberapa langkah dalam kesiapan fasilitas kesehatan di Indonesia.

Baca Juga: 5.000 Hewan Peliharaan Tewas Dalam Paket Kiriman di Tiongkok, Aktivis: Ini Seperti Neraka

Pelatihan kepada tenaga kesehatan mengenai tata cara vaksinasi Covid-19 tersebut pun telah dilaksanakan sejak Senin, 28 September 2020.

Selain itu, telah disiapkan dua Puskesmas yang akan menjadi tempat simulasi, yaitu Puskesmas Abiansemal Kabupaten Badung, Denpasar, serta Puskesmas Tanah Sereal Kota Bogor, Jawa Barat.

Luhut Binsar Pandjaitan yang juga menjadi Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, meminta kepada Menteri Kesehatan, Menteri Luar Negeri, Kepala BPOM, Kepala BNPB, dan Wakil Menteri BUMN untuk terus berkoordinasi dengan baik dalam penyediaan vaksinasi.

Baca Juga: Mulai Teliti Baca Label Gizi Berkat sang Suami, Donna Agnesia: Dia Orangnya Lebih Perfeksionis

"Koordinasi harus tetap terus kita jaga dengan baik, agar vaksinasi dapat segera kita laksanakan di Indonesia. Narasi simulasi vaksinasi ini akan dibuat oleh Kemenkes, yang nantinya akan dilengkapi oleh pihak terkait agar vaksinasi dapat berjalan dengan baik dan lancar." tutur Luhut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x