Network
PATRIOT BEKASI - Tertera dalam artikel ini link petisi tuntut Menteri Budi Arie mundur di usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) terkena serangan ransomware.
Southeast Asia Freedom of Expression Network alias SAFEnet membuat link petisi menuntut Menteri Kominfo Budi Aire mundur dari jabatannya usai PDNS terkena serangan siber berupa ransomware.
Serangan siber ke PDNS terjadi sejak Senin, 17 Juni 2024 sekira tengah malam, ransomware tersebut membuat PDNS mulai mengalami infeksi perangkat lunak berbahaya (malicious software) atau malware.
Kemudian pada Kamis, 20 Juni 2024 PDNS tidak bisa diakses, hal ini mengakibatkan layanan publik yang menggunakan data dari PDNS terganggu bahkan tidak bisa diakses, termasuk layanan Imigrasi.
Hal yang membuat publik geram lantaran Pemerintah tidak segera menyampaikan situasi tersebut meskipun serangan siber sudah terjadi selama tiga hari lamanya.
Barulah setelah seminggu serangan siber terhadap PDNS terjadi tepatnya Senin, 24 Juni 2024 lembaga negara terkait baru menyampaikan kepada pers tentang situasi sebenarnya.
Baca Juga: OnePlus Pad Pro Resmi Meluncur dengan Layar Lebih Besar, Ditenagai Chipset Snapdragon 8 Gen 3
Ketua BSSN Hinsa Siburian mengatakan bahwa serangan terhadap PDNS terjadi dalam bentuk ransomware Brain Chiper, varian terbaru dari Lockbit 3.0, akibatnya 282 instansi pemerintah yang menggunakan PDNS terdampak.
Menurut SAFEnet telah terjadi kebocoran data pribadi selama dua tahun terakhir di Indonesia sebanyak 113 kali, yaitu 36 kali pada 2022 dan 77 kali pada 2023. Bahkan lembaga keamanan siber Surfshak mendapatkan jumlah yang lebih banyak dibandingkan itu.
