BMKG Imbau Warga Waspada Terkait Peningkatan Aktivitas Gempa di Mentawai

- 19 Oktober 2020, 21:12 WIB
 Pantauan BMKG terkait gempa bumi yang terjadi di Mentawai, Sumatra Barat sejak Kamis, 15 Oktober 2020 hingga Senin, 19 Oktober 2020.
Pantauan BMKG terkait gempa bumi yang terjadi di Mentawai, Sumatra Barat sejak Kamis, 15 Oktober 2020 hingga Senin, 19 Oktober 2020. /Humas BMKG/

Daryono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposentrumnya, semua gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng di Zona Megathrust Mentawai-Pagai.

Rentetan aktivitas gempa yang episentrumnya membentuk klaster di sebelah barat Pagai Selatan, Mentawai itu, kata dia, tentu patut diwaspadai karena dikhawatirkan rentetan gempa ini merupakan gempa pembuka (foreshocks) sebelum terjadinya gempa utama (mainshock).

Baca Juga: Polemik Dua Jenderal Tersangka Kasus Suap Djoko Tjandra Dijamu Makan Siang, Kejagung Buka Suara

"Kewaspadaan sangat diperlukan agar kita dapat merespon setiap informasi serta peringatan dini dengan baik dan rasional, baik respons evakuasi mandiri maupun respon terkait peringatan dini tsunami," katanya.

Ia menjelaskan dalam hal ini evakuasi mandiri dinilai lebih menjamin keselamatan, dengan cara menjadikan guncangan gempa kuat yang dirasakan di pantai sebagai peringatan dini tsunami.

"Dengan evakuasi mandiri kita lebih banyak memiliki waktu emas (golden time) untuk menyelamatkan diri dari tsunami. Untuk itu, bagi masyarakat pesisir, jika merasakan guncangan gempa kuat maka segeralah menjauh dari pantai," ujar Daryono.

Baca Juga: Sebabkan Infeksi Usus Akut, Kasus Norovirus Seperti di Tiongkok Perlahan Masuk Indonesia

Sebelumnya pernah terjadi gempa besar yang memicu tsunami pada 25 Oktober 2010 pukul 21.42 WIB, tepatnya di sebelah barat kluster pusat-pusat gempa yang terjadi saat ini.

Saat itu terjadi gempa dengan kedalaman dangkal 20 kilometer di zona megathrust dengan kekuatan 7.8 magnitud. Dampak peristiwa tsunami yang terjadi pada saat itu, tercatat sebanyak lebih dari 400 orang meninggal dunia.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x