Kirim Surat ke Menkes Terawan, PB IDI: Program Vaksinasi Jangan Dilakukan Tergesa-gesa

- 22 Oktober 2020, 20:30 WIB
PB Ikatan Dokter Indonesia.
PB Ikatan Dokter Indonesia. /Instagram/@ikatandokterindonesia/

"Dengan dibuktikan adanya hasil yang baik melalui uji klinis fase 3, yang sudah dipublikasikan," ujar Daeng M Faqih.

PB IDI mengungkapkan bahwa dari data yang ada, saat ini uji coba vaksinasi Sinovac di Brazil telah selesai dilaksanakan pada 9000 relawan.

Baca Juga: Karni Ilyas Sempat Umumkan ILC Tidak Tayang, Fadli Zon: Ganti Judul Saja 'Indonesia Laughing Club'

Namun, hasilnya baru akan dikeluarkan segera setelah selesai dilakukan vaksinasi oada 15.000 relawan.

"Kita bisa melihat bahwa unsur kehati-hatian juga dilakukan negara lain, dengan tetap menunggu data lebih banyak lagi dari hasil uji klinis fase 3," tutur Daeng M Faqih.

"Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa program vaksinasi adalah sesuatu program penting, namun tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa," ucapnya melanjutkan.

Baca Juga: Sambut Tantangan KSPI, PKS Mengaku Siap Jadi Inisiator Pelaksanaan Legislative Review Omnibus Law

Selain itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga memperkenankan pembuatan dan penyediaan obat atau vaksin, dapat dilakukan melalui proses Emergency Use Authorize (EUA) untuk vaksin Covid-19 oleh lembaga yang memiliki otoritas untuk itu.

Di Indonesia, lembaga yang memiliki otoritas tersebut adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Dalam melakukan atau menentukan hal ini, PB IDI amat meyakini bahwa BPOM tentu juga akan memperhatikan keamanan, efektivitas, imunogenitas suatu vaksin, termasuk bila terpaksa menggunakan skema EUA," tutur Daeng M Faqih.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x