Baca Juga: Hasil Vaksin Buatan Oxford Sesuai Harapan dan Memicu Kekebalan Tubuh Menjadi Lebih Kuat
“KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana) yang menjadi pengelola TNK (Taman Nasional Komodo), hanya ‘nurut’ saja kemauan presiden,” ucapnya.
Gregorius Afioma melanjutkan, padahal pada tahun sebelumnya, orang beramai-ramai membongkar pengaplingan PT. Segara Komodo Lestari milik David Makes, yang merupakan kakak dari pemilik Plataran Komodo, Josua Makes.
Lokasi perusahaan tersebut berada di kawasan yang sama, dan KLHK berkomitmen untuk meninjau kembali izin pembangunan dalam kawasan.
Baca Juga: Oknum Perwira Polisi yang Terlibat Jadi Pengedar Sabu Langsung Dipecat
“Saya sendiri skeptis apakah pembangunan ini benar-benar suatu keputusan yang terencana, atau rencana yang impulsif karena momentum saja,” ucap Gregorius Afioma.
“Jokowi sendiri mungkin tak banyak paham tentang konservasi komodo, jika hanya mengandalkan satu-dua kali kunjungan saja,” ujarnya menambahkan.
Gregorius Afioma menuturkan bahwa dalam kunjungan kedua Presiden Jokowi, dapat dengan mudah dilihat siapa yang memberikan fasilitas (bdk, kapal, tempat menginap, dan orang-orang yang mendampingi) pada saat itu.
Baca Juga: Naskah Pidato Tulis Tangan Adolf Hitler Dilelang hingga Laku Terjual Rp591 Juta
“Presiden yang terobsesi dengan investasi, apalagi menjual ‘kesejahteraan’ masyarakat, tentu sangat antusias dengan rencana itu. Padahal konsekuensinya banyak,” ujarnya.
Editor: Puji Fauziah