Network
PR BEKASI - Nama Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno masuk dalam bursa calon pemilihan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Rencananya, pemilihan tersebut akan dilakukan dalam Muktamar IX PPP pada akhir Desember 2020 mendatang.
Diketahui, selain Sandiaga Uno, ada lima nama lain yang ikut masuk dalam bursa calon Ketua Umum partai berlambang Ka'bah itu, pada periode mendatang.
Baca Juga: Dewi Tanjung Pertanyakan Wewenang Najwa Shihab, Refly Harun: Kenapa Harus Persoalkan Tetek Bengeknya
Namun, Sandiaga Uno digadang-gadang sebagai calon terkuat karena dinilai potensial dan juga dikenal sebagai salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia.
Meski banyak dukungan yang diterima olehnya, Sandiaga Uno diyakini tidak akan mudah berpindah haluan dari Partai Gerindra.
Hal itu diungkapkan oleh Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Indonesia (UI), Dr. Ade Reza Hariyadi yang menganalisa, walaupun Sandiaga Uno berniat untuk keluar dari Gerindra, tentu akan dilakukan sejak kekalahan pada kontestasi Pilpres lalu.
"Mas Sandi ini kan kader Gerindra ya dan masuk dalam kepengurusan yang baru juga, sebelumnya juga ada di dalam kepengurusan," kata Ade Reza Hariyadi, Sabtu, 31 Oktober 2020, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.
Baca Juga: Tidak Diterima CPNS 2019, Jangah Sedih! Manfaatkan Waktu Tiga Hari Untuk Beri Sanggahan
"Artinya kalau memang mau loncat partai atau hijrah ke partai lain, sejak kekalahan di Pilpres lalu sudah terbuka banyak kesempatan, tapi kan itu tidak dilakukan," tambahnya.
Oleh karena itu, menurutnya, meskipun nantinya Sandiaga Uno akan berpindah partai, tentu hal itu akan dibicarakan terlebih dahulu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Saya kira Sandiaga akan mempertimbangkan betul posisinya di Gerinda, dan jika pun memilih untuk berpindah haluan, dia pasti akan melakukan pembicaraan politik yang intensif dengan Pak Prabowo," kata Ade.
Baca Juga: Henry Subiakto Sebut Video Narasi TV Hoaks, Fadli Zon: Hal Elementer Saja Sudah Salah dan Ceroboh
Menurut Ade, hal itu akan sangat dipertimbangkan oleh Sandiaga Uno sebagai alasan untuk menjaga reputasi politiknya.
"Ini akan jadi satu pertimbangan saya kira ya bagi sandiaga Uno, tentu reputasi politiknya harus dijaga dong," ujar Ade.***
