PKS Minta Presiden Jokowi Desak Emmanuel Macron Minta Maaf dan Tarik Kembali Ucapan Kontroversialnya

- 2 November 2020, 11:33 WIB
Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi. /Humas PKS/

Hal itu perlu dilakukan oleh Presiden Jokowi, lanjutnya, karena amanah konstitusi Indonesia menyampaikan bahwa salah satu tujuan bernegara adalah untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang juga didasarkan perdamaian abadi.

"Atas dasar itu, maka Indonesia harus berperan aktif untuk menyikapi persoalan ini, dengan tetap menjaga prinsip dasar politik luar negeri kita yang menganut politik bebas aktif," ujarnya.

Baca Juga: Erick Thohir Bantah Tudingan yang Sebut Pengangkatan Dirut dan Komut BUMN adalah Titipan Jokowi Saja

Sikap tegas Presiden Jokowi juga sangat penting untuk mewakili ratusan juta umat Islam di Indonesia.

Menurut Habib Aboe Bakar, Jokowi harus memahami suara hati masyarakat muslim Indonesia, apalagi sudah begitu banyak aspirasi dari MUI serta berbagai ormas lainnya.

Bahkan, katanya, tidak sedikit di antara masyarakat yang menyerukan dan melakukan langkah pemboikotan terhadap produk Prancis.

Baca Juga: ICW Sindir KPK yang Dinilai Enggan Ringkus DPO Harun Masiku, Ini Jawaban Ali Fikri

"Tentunya refleksi atas sikap berbagai lembaga dan masyarakat ini harus didengar dan diwakili oleh Presiden Jokowi dalam sikap tegasnya di kancah internasional," kata Habib Aboe Bakar.

Seperti diketahui, Emmanuel Macron mengatakan Islam sebagai agama yang "sedang dalam krisis di dunia" dan mendukung aksi majalah satir Charlie Hebdo yang menerbitkan karikatur Nabi Muhammad SAW sebagai bagian kebebasan berbicara.

Pernyataan Emmanuel Macron itu keluar setelah terjadi aksi pemenggalan seorang guru sejarah di dekat Paris bernama Samuel Patty karena memperlihatkan karikatur tersebut di kelas tempatnya mengajar sebagai bahan diskusi pembelajaran.***

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah