Jakarta Amburadul, F-PDIP DPRD DKI: Masih Banyak Warga Jakarta Posisinya Tinggial di Bawah Sungai

- 12 November 2020, 09:33 WIB
Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono.
Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono. /Arindra Meodia/

PR BEKASI - Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu terkait amburadulnya Jakarta menjadi kontroversi.

"Persoalannya, sekarang saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul, karena seharusnya 'City of Intellect' ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya. Siapakah yang buat hal ini, tentunya para akademisi, insinyur, dan lain sebagainya," kata Megawati.

Hal tersebut disampaikan oleh Megawati saat menjadi pembicara acara "Dialog Kebangsaan Pembudayaan Pancasila dan Peneguhan Kebangsaan Indonesia di Era Milenial" di UNJ pada hari Selasa, 10 November lalu secara daring.

Baca Juga: Siapkan Kejutan! Hari Ini Hari Ayah Nasional, Ternyata Berawal dari Kecemburuan Adanya Hari Ibu

Menanggapi pernyataan itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan bahwa kritik yang disampaikan oleh Megawati dipicu karena tidak adanya perubahan di Jakarta.

"Karena sampai saat ini masih banyak warga Jakarta yang posisinya tinggal di bawah sungai, bukan bantaran lagi. Seperti itu kan pemerintah harus ambil bagian untuk menyelamatkan mereka, supaya mereka tidak terendam setiap saat hujan," kata Gembong seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Kamis 12 November 2020.

Hal lain juga menurut Gembong adalah program Anies Baswedan saat ini yang belum terealisasi seperti naturalisasi bantaran sungai dan drainase vertikal, yang sedang ditunggu-tunggu oleh masyarakat.

Baca Juga: Terjerat Utang, Oknum Guru Ngaji Ini Nekat Menjambret Perhiasan Anak-anak

Meski begitu, Gembong memberikan apresiasinya kepada Pemprov DKI Jakarta karena telah menang dalam ajang penghargaan internasional di bidang transportasi, yaitu Sustainable Transport Award (STA) 2021 pada beberapa waktu lalu. 

Meski, ia juga mengingatkan bahwa kemenangan itu juga terjadi karena ada peran gubernur sebelumnya yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok.

"Ini program berkesinambungan yang memang dilakukan Gubernur sebelumnya (Ahok). Tetap itu harus dijadikan motivasi untuk lebih baik gitu, bagaimana program Pak Anies lebih bermanfaat bagi rakyat, itu kan luar biasa."

Baca Juga: Dukung Pernyataan Megawati yang Sebut Jakarta Amburadul, Politikus PDIP: Anies Tidak Bawa Perubahan

Sementara itu Megawati dalam kesempatannya berbicara terkait 'City of Intellectual' mengatakan seharusnya Jakarta bisa menjadi  City of Intellectual seperti yang dirumuskan UNJ.

Dalam acara itu, tiga daerah mendapat predikat City of Intellectual versi UNJ yaitu Semarang, Solo, dan Surabaya.

Ketiga daerah tersebut merupakan daerah yang dipimpin oleh kader PDI Perjuangan.

Baca Juga: 13 Jamaah Umrah Asal Indonesia Terkonfirmasi Positif Covid-19

Kota Semarang yang dipimpin Hendrar Prihadi, Kota Solo yang dipimpin FX Hadi Rudyatmo, dan Kota Surabaya yang dipimpin Tri Rismaharini.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah