Doni Monardo Sayangkan Dua Acara Besar Habib Rizieq Tak Patuhi Protokol Kesehatan Covid-19

- 15 November 2020, 07:43 WIB
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo. /BNPB/Danung Arifin

PR BEKASI - Kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Habib Rizieq Shihab (HRS) yang diadakan di Markaz Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat dianggap telah melanggar protokol kesehatan Covid-19.

Hal itu tampak dari sebagian besar orang yang menghadiri acara tersebut terlihat abai terhadap protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, dan lainnya.

Terkait pelanggaran tersebut, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pusat menyayangkan apa yang telah terjadi.

Baca Juga: MTQ Tingkat Nasional Ke-28 Resmi Dibuka, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Teladani Akhlak Rasulullah

Namun, meski dua kegiatan tersebut telah abai pada protokol kesehatan, pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 memberikan bantuan berupa masker kain, masker medis, dan hand sanitizer untuk meminimalisasi dampak negatif yang lebih buruk.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, bantuan tersebut diberikan ke pengelola dan panitia kegiatan agar mereka setidaknya mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Jika Covid-19 sampai menyebar dan kegiatan tersebut menimbulkan klaster penularan baru, kata dia, maka pemerintah sendiri yang akan repot.

Baca Juga: Ustadz Maaher Diduga Hina 'Jilbab' Habib Luthfi, Gus Miftah: Bahasa Anda Tidak Bermoral dan Beretika

"Setelah beberapa hari terakhir menyaksikan sejumlah aktivitas yang dihadiri oleh Habib Rizieq Shihab. Banyak sekali masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. Dan ini yang sangat kita sayangkan," katanya di Jakarta, Sabtu, 14 November 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Di samping itu, Doni Monardo juga menekankan bahwa sebelumnya setiap pakar dan pimpinan, baik di tingkat pusat maupun setiap daerah telah mengingatkan akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan bahwa Covid-19 dapat menjadi mesin pembunuh bagi mereka yang masuk dalam kategori usia lanjut, maupun mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbiditas.

 Baca Juga: Ingin Naik Pesawat dari Bandara Soekarno Hatta atau Halim Perdanakusuma? Simak Aturannya

"Mungkin bagi mereka yang usia muda, sehat apabila terpapar Covid-19 relatif bisa sembuh dalam waktu yang tidak lama. Namun, pengalaman kami selama ini, ketika yang terpapar itu lansia dan penderita komorbid maka risikonya sangat fatal. Saya ulangi lagi sangat fatal," jelasnya.

Sebagaimana data Satgas Penanganan Covid-19, terdapat tren kasus klaster keluarga yang meningkat dari orang tanpa gejala yang menulari keluarganya di rumah sehingga akhirnya berujung fatal sehingga hal ini perlu diantisipasi agar kedepannya tidak terjadi hal serupa.

"Tidak sedikit saudara-saudara kita yang kelompok rentan, yaitu lansia dan penderita komorbid ini akhirnya wafat, akhirnya meninggal dunia. Karena tertular dari keluarga yang tidak ada gejala," ujar Doni Monardo.

Baca Juga: Manfaatkan Dua Pengemudi Ojol, Peredaran Narkoba dari Dalam Lapas Cikarang Mulai Tercium

Selanjutnya, Doni Monardo juga menjelaskan bahwa pemberian bantuan tersebut adalah dilakukan untuk menegakkan aturan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 secara luas, dengan menerapkan protokol kesehatan.

Dia berharap, bantuan tersebut kemudian dapat digunakan sebagaimana mestinya sehingga penularan virus dapat dicegah.

"Oleh karenanya pemberian bantuan berupa masker dan juga handsanitizer kepada panitia bukan hanya untuk menegakkan protokol kesehatan di lingkungan tersebut, tetapi juga bagian dari upaya untuk mengajak seluruh komponen yang ada disekitarnya mau menggunakan masker. Masker diberikan untuk dipakai." ujarnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x