PR BEKASI - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie menyoroti ceramah yang disampaikan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur pada Jumat, 13 November 2020.
Dalam ceramahnya itu, Habib Rizieq meminta kepolisian untuk menindak tegas laporan-laporan tentang penistaan agama Islam, jika tidak ingin pemenggalan di Prancis terjadi juga di Indonesia.
"Kepada pemerintah khususnya kepolisian, kalau tidak mau terjadi peristiwa seperti di Prancis, penghina Nabi dipenggal, tolong kalau ada laporan penista-penista agama diproses dong, yang menghina Nabi, menghina Islam, proses. Kalau tidak diproses, jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya ditemukan di jalanan. Siap bela Nabi, siap mati untuk Rasulullah. Takbir!," kata Habib Rizieq.
Baca Juga: Divonis 3 Bulan Penjara, Vanessa Angel Mulai Jalani Hukuman di Rutan Pondok Bambu
Jimly Asshiddiqie menilai bahwa ceramah seperti itu adalah ceramah yang bersifat menantang, yang mesti ditindak tegas oleh aparat hukum.
Pasalnya, apabila ceramah-ceramah seperti itu dibiarkan, maka provokasi akan semakin meluas.
Hal itu dirinya sampaikan melalui sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya @JimlyAs.
"Ini contoh ceramah yang bersifat menantang, berisi penuh kebencian dan permusuhan yang bagi aparat pasti harus ditindak. Jika dibiarkan provokasinya bisa meluas dan melebar," cuit Jimly Asshiddiqie di Twitter, Rabu, 18 November 2020.
Ini contoh ceramah yg brsifat mnantang & berisi penuh kbencian & prmusuhan yg bagi aparat psti hrs ditindak. Jika dibiarkan provokasinya bisa mluas & melebar. Hentikan ceramah seperti ini, apalagi atasnamakan dakwah yg msti dg hikmah & mau'zhoh hasanah. pic.twitter.com/SNy6EeByej— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) November 17, 2020
Baca Juga: Alami Kejadian Mistis, Dewi Persik Sempat Rasakan Sakit di Sekujur Tubuh hingga Mimpi Diberi Boneka
Editor: M Bayu Pratama