"Jangan cuma Petamburan, soal libur. Kenapa sih pakai libur panjang segala? Jadi, kalau pun nanti ada klaster baru kita bisa mikir esensial, yang salah mereka yang berkerumun atau yang menciptakan libur panjang?," kata Sudjiwo Tedjo
Pada penutup, Sudjiwo Tedjo mengkritik kedua pihak yang tengah bersiteru dalam polemik kasus kerumunan massa acara Habib Rizieq, yakni pihak pelapor dan terlapor kasus kerumunan massa acara Habib Rizieq.
Kritikan tersebut disampaikan dalam bentuk cerita fiksi yang dituang dengan majas perumpamaan dan satir.
"Di neraka nanti, ada orang dimasukan neraka dan berkata 'Pak, kenapa saya dimasukan neraka?', 'Karena kamu berkerumun'. Satunya lagi, 'saya gak berkerumun, saya cuma melaporkan orang yang berkerumun kenapa masuk neraka juga?', 'karena kamu melaporkan bukan demi tegaknya kesehatan tapi karena kebencian'," ucap Sudjiwo Tedjo.
Baca Juga: Milad ke-108, Jokowi Beri Testimoni Keunggulan Muhammadiyah di Bidang Kesehatan dan Pendidikan
Sebagai informasi, pemerintah pusat mengagendakan libur panjang menjelang akhir tahun 2020 nanti serta pilkada.
Tidak hanya itu, FPI juga memiliki agenda safari dakwah dan wacana reuni 212. Keseluruhan agenda tersebut diprediksi memantik kembali kerumunan yang berpotensi menciptakan klaster Covid-19.***