Tidak Berizin, Aksi Tolak HRS di Solo Dibubarkan Pihak Kepolisian

- 21 November 2020, 19:47 WIB
Kepolisian Polresta Surakarta bubarkan aksi tolak HRS yang dilaksanakan pada Sabtu, 21 November 2020.
Kepolisian Polresta Surakarta bubarkan aksi tolak HRS yang dilaksanakan pada Sabtu, 21 November 2020. /ANTARA/Aris Wasita/

 

PR BEKASI – Aksi tolak Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang dilakukan oleh Aliansi Warga Kota Solo di Bundaran Gladak, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah pada Sabtu, 21 November 2020 dibubarkan oleh Polresta Surakarta.

Aksi tersebut terpaksa dibubarkan karena tidak berizin serta pelaksana aksi tidak terlebih dahulu melakukan pemberitahuan kepada pihak kepolisian Solo.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, aksi yang diikuti oleh ratusan orang tersebut dimulai sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Siap Bertemu Habib Rizieq, Ferdinand Hutahaean: Jangan Hinakan Negara Ini Pak

Sedangkan puluhan petugas kepolisian datang sekitar 20 menit kemudian dan meminta masyarakat yang mengikuti aksi damai tersebut untuk membubarkan diri.

"Kami membubarkan kegiatan unjuk rasa ini sebab pengumpulan massa sangat rentan menyebarkan virus Covid-19," kata Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak pada penertiban aksi tolak Habib Rizieq Shihab.

Dirinya mengatakan penertiban tersebut tidak lepas dari realita bahwa akhir-akhir ini angka persebaran Covid-19 semakin tinggi, termasuk juga di Kota Solo.

Baca Juga: Tinggal Bersama Pasien Covid-19 di Rumah? Berikut 5 Tips untuk Merawat dan Menjaga Kesehatan Tubuh

"Oleh karena itu, kami berupaya mencegah kerumunan semacam ini, sama-sama untuk menjaga sebab keselamatan masyarakat merupakan hukum tertinggi," katanya.

Terkait hal tersebut, dalam waktu dekat pihaknya juga akan memanggil penyelenggara untuk dimintai keterangan.

"Mereka tidak memberitahukan pada petugas tetapi pada akhirnya menimbulkan kerumunan massa, sebab kerumunan massa sangat rentan menyebarkan Covid-19," katanya.

Baca Juga: Pangdam Jaya Sesumbar Siap 'Sweeping' FPI Jika Perlu, Refly Harun Sebut TNI Takuti Bangsa Sendiri

Sementara itu, Kusumo Putro yang merupakan koordinator aksi mengatakan aksi penolakan tersebut dilakukan karena tidak ingin terjadi kegaduhan di Solo akibat kegiatan yang melibatkan Habib Rizieq Shihab (HRS).

"Selama ini kami lihat HRS menimbulkan kegaduhan. Oleh karena itu, kami juga punya hak melindungi kota kami. Kami tidak anti habib dan anti ormas. Kami hanya anti provokasi dan anti orang-orang yang memecah kami," katanya.

Terkait pembubaran aksi, ia menghargai kepolisian meskipun masih banyak hal ingin disampaikan kepada masyarakat.

Baca Juga: Terkait Kerumunan di Megamendung, Habib Rizieq Akan Dipanggil Polda Jabar untuk Diminta Klarifikasi

"Namun karena dibubarkan, kami mematuhinya. Yang penting pernyataan sikap kami sudah tersampaikan ke publik," katanya. 

Selain di Solo, aksi yang menolak kehadiran Habib Rizieq Shihab pun terjadi di Bandung, Jawa Barat pada Jumat, 20 November 2020.

Aksi yang dilaksanakan oleh massa Front pembela Bangsa tersebut digelar di gerbang Balai Kota, Jalan Wastukencana, Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: JK Sebut Persoalan HRS karena Kekosongan Kepemimpinan, Yunarto: Parah Anak Didiknya Sendiri Disindir

Aksi Tolak HRS yang terjadi di beberapa kota tersebut dilakukan sebagai respon terhadap terjadinya kerumunan massa yang diduga melanggar protokol kesehatan Covid-19 di acara yang dihadiri oleh Imam Besar FPI tersebut.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah