PR BEKASI - Hingga saat ini, berita seputar Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab masih hangat diperbincangkan publik.
Mulai dari serentetan acara yang digelarnya setibanya di Indonesia, hingga ceramah-ceramah yang disampaikannya kepada para jemaahnya.
Namun sayangnya, bukan respons positif yang dia terima, melainkan banyak sekali pihak yang mengkritik isi ceramahnya. Karena dinilai bahasa yang digunakan terlalu kasar dan provokatif.
Baca Juga: Kritik Wacana Pembubaran FPI oleh TNI, Ariel Heryanto: Bubar Satu Tumbuh Seratus
Contohnya saja, saat Habib Rizieq menyebut istilah "lonte" dalam ceramahnya. Istilah tersebut bahkan diucapkannya berkali-kali tanpa merasa risi sama sekali.
Lalu kemudian, dirinya menyinggung kasus pemenggalan yang terjadi di Prancis usai seorang guru menghina Nabi Muhammad SAW dengan cara menunjukkan karikatur Rasulullah kepada murid-muridnya di kelas.
Bukannya menenangkan umat, Habib Rizieq justru mengatakan bahwa aparat keamanan khususnya kepolisian harus bersikap tegas dalam memproses laporan penistaan agama, jika tidak ingin kasus serupa terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Sindir Buku Bacaan Anies, Yunarto Wijaya: Depannya 'Demokrasi', Belakangnya Urusan Semen
Menanggapi hal tersebut, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Luqman Hakim mengaku merasa sedih, karena ada oknum-oknum yang berceramah dengan kata-kata kotor, bahkan tak jarang berisi ancaman.