PR BEKASI – Striker PSV Eindhoven, Eran Zahavi menjadi sorotan warganet di tengah konflik Palestina-Israel yang saat ini sedang memanas.
Pemain Tim Nasional Israel tersebut diketahui telah mengedit foto bendera Palestina yang dibawa oleh dua pemain Leicester City Hamza Choudhury dan Wesley Fofana menjadi bendera Israel.
Sebelumnya, dua pemain tersebut mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk solidaritas pada negara tersebut saat Leicester City berhasil menjuarai Piala FA di Stadion Wembley, London Inggris, Minggu, 16 Mei 2021.
Akan tetapi, aksi solidaritas dua pemain Leicester City tersebut kemudian mendapat komentar nyinyir dari Eran Zahavi.
Pemain yang tahun ini memasuki usia 33 tahun tersebut kemudian mengunggah foto aksi tersebut di Instagram Story-nya yang bendera Palestina-nya telah diedit oleh Eran Zahavi menjadi bendera Israel.
Dirinya juga menuliskan sebuah caption yang terkesan menghina aksi Hamza Choudhury dan Wesley Fofana tersebut.
"Terima kasih atas dukungan Anda," kata Eran Zahavi, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Sport Bible.
Sadar dirinya melakukan tindakan yang dapat membuatnya mendapat hujatan, tak lama kemudian Eran Zahavi langsung menghapus Instagram Story-nya tersebut.
Baca Juga: Diduga Agenda Genosida Israel, Pengacara Internasional: Warga Gaza Saat Ini Hirup Gas Beracun
Diketahui, selama konflik Palestina-Israel kembali berkecamuk ini beberapa bintang sepakbola telah memperlihatkan dukungan mereka terhadap salah satu negara yang bertikai tersebut.
Sebelumnya, pemain Arsenal asal Mesir, Mohamed Elneny mendapatkan kecaman dari salah satu sponsor pribadinya yaitu Lavazza Group karena secara vokal mendukung Palestina.
"Hati dan jiwa saya dan dukungan saya untuk Anda Palestina" katanya di akun media sosial Twitter pribadinya.
Diketahui, Eran Zahavi telah tampil sebanyak 66 kali untuk Tim Nasional Israel dan mencetak 25 gol dalam pertandingan internasional.
Baca Juga: Marak Aksi Boikot Produk Israel, Berikut 9 Produk Israel yang Populer di Indonesia
Dirinya mengawali karirnya di salah satu klub raksasa Israel, Hapoel Tel Aviv pada 2006 yang merupakan klub masa kecilnya.
Setelah bermain di Hapoel Tel Aviv, dirinya sempat bermain di Serie A bersama Palermo selama dua musim dari 2011 hingga 2013.
Namanya kemudian menuai perhatian saat dirinya memutuskan bergabung bersama kontestan Liga Super China, Guangzhou R&F pada 2016 hingga 2020.
Saat ini, Eran Zahavi diketahui masih dalam kondisi traumatis karena pada minggu lalu keluarganya dirampok dengan todongan senjata di rumah mereka di Amsterdam, Belanda.
Baca Juga: Gadis 6 Tahun di Gaza Selamat dari Serangan Israel yang Tewaskan Ibu dan Saudaranya
Pemain tersebut sedang berlatih dengan PSV pada saat itu, ketika dua pria bersenjata masuk ke rumahnya dan mengancam istri dan ketiga anaknya.
Meskipun beberapa harta benda di rumahnya berhasil dirampok, untungnya keluarga Eran Zahavi tidak mengalami cedera fisik.
Pemain tersebut mengucapkan terima kasih atas dukungan klub Belanda setelah acara tersebut dengan 332.000 pengikutnya di Instagram minggu lalu.
"Terima kasih semuanya atas dukungannya selama minggu ini dan terima kasih banyak untuk istri saya. Terima kasih PSV untuk setiap detail kecil selama momen sulit ini #lovealwayswins," katanya.***