PR BEKASI – Panitia pelaksana (Panpel) Asian Games 2022 dan Dewan Olimpiade Asia (OCA) pada Jumat, 10 September 2021 telah merilis 40 cabang olahraga (cabor) yang resmi dipertandingkan dalam ajang pesta olahraga Asia empat tahun sekali tersebut.
Dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan, 31 di antaranya adalah cabang Olimpiade dan sembilan cabang non-Olimpiade.
Namun berdasarkan keterangan OCA, yang dikutip dari laman resminya, dari 40 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Kota Hangzhou, China, tidak ada cabor pencak silat yang yang dipertandingkan pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
Hal tersebut dapat merugikan perolehan medali Indonesia di ajang Asian Games 2022 karena Indonesia merupakan salah satu negara unggulan dalam cabor pencak silat.
Pada Asian Games 2018, pencak silat menjadi lumbung medali bagi Indonesia yang berhasil mendapatkan 15 medali dengan rincian 14 medali emas dan satu medali perunggu.
Sampai artikel ini dibuat, masih belum diketahui secara pasti apa alasan Panpel Asian Games 2022 dan OCA meniadakan cabor pencak silat.
Namun, berbeda dengan di Kawasan Asia Tenggara, pencak silat sendiri diketahui tidak begitu populer di China sehingga hal tersebut diduga sebagai alasan pada Asian Games 2022 nanti pencak silat tidak dipertandingkan.
Baca Juga: Acara Sudah Berakhir, Korea Utara Baru Tayangkan Siaran Pertandingan Olimpiade Tokyo 2020
Tak hanya pencak silat, terdapat dua cabor lagi yang tidak akan dipertandingkan dalam Asian Games 2022 mendatang.
Dua cabor tersebut terdiri dari jet ski dan paragliding yang juga pernah menyumbangkan medali untuk Indonesia dalam ajang Asian Games 2018.
Diketahui pada saat itu, jet ski menyumbangkan tiga medali yang terdiri dari masing-masing satu medali emas, perak, dan perunggu.
Sementara itu, paragliding menyumbangkan enam medali yang terdiri dari dua medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu.
Dengan dihapusnya tiga cabor tersebut, saat ini hanya terdapat 20 cabor di Asian Games 2022 yang diharapkan dapat memberikan medali bagi Indonesia.
20 cabor Asian Games 2022 tersebut terdiri dari bulu tangkis, angkat besi, sepak bola, taekwondo, catur, judo, panahan, senam, tenis, wushu, voli pantai, atletik, balap sepeda, dayung, karate, dan menembak.
Meski begitu, tidak hanya menghapus tiga cabor, di Asian Games 2022 juga akan terdapat dua cabor yang menjalani debutnya di Hangzhou.
Dua cabor tersebut terdiri dari esports yang sebelumnya menjadi cabor eksebisi pada Asian Games 2018 lalu dan breakdancing yang akan dipertandingkan sebagai uji coba sebelum cabor tersebut dipertandingkan pada Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.
Baca Juga: Cara Licik China di Olimpiade Tokyo 2020, Klaim Medali Hong Kong dan Taiwan agar Bisa Kalahkan AS
Berikut daftar cabang olahraga Asian Games 2022 Hangzhou:
1. Akuatik (renang, renang perairan terbuka, polo air, renang indah, loncat indah)
2. Panahan
3. Atletik
4. Bulu tangkis
5. Bisbol/Sofbol
6. Bola basket
7. Tinju
8. Kano/kayak (slalom, sprint)
9. Kriket
10. Balap Sepeda (BMX, MTB, road, track)
11. Dance sport (breakdancing)
12. Dragon boat
13. Equestrian
14. Anggar
15. Sepak bola
16. Golf
17. Senam (trampolin, ritmik, artistik)
18. Bola tangan
19. Hoki
20. Judo
Baca Juga: Klaim Telah Siap Sambut Piala Dunia U-20, Muhadjir Effendy: Tidak Akan Seperti Asian Games 2018
21. Kabaddi
22. Martial arts (karate, kurash yuyitsu)
23. Mind sports (catur, go, xiangi, bridge, esports)
24. Modern pentathlon
25. Roller sports (roller skating, skateboarding)
26. Rowing
27. Rugby
28. Sailing
29. Menembak
30. Sepak takraw
31. Sport climbing
32. Squash
33. Tenis meja
34. Taekwondo
35. Tenis (tenis, soft tennis)
36. Triathlon
37. Bola voli
38. Angkat besi
39. Gulat
40. Wushu
Baca Juga: Arab Saudi Minta Dukungan Indonesia dalam Pencalonan Tuan Rumah Asian Games 2030
Tak hanya terkait cabor, Asian games 2022 juga akan mengalami penambahan peserta dengan berpartisipasinya negara dari Kawasan Oseania.
Penambahan peserta dari kawasan Oseania ini akan menambah seru persaingan Asian Games 2022 yang tetap diisi 45 negara dari wilayah Asia sehingga total ada 63 negara yang berpartisipasi.***