"Kami percaya bahwa hubungan luar biasa yang sudah terjalin lama antara Indonesia dengan BWF akan tetap harmonis dan bahkan lebih kuat di masa mendatang," lanjutnya.
Seperti Marcus Gideon, atlet seniot Greysia Polii juga menyampaikan kekecewaannya. Ia menilai BWF tidak memahami posisinya selain mejadi organisasi induk dan panitia.
Seharusnya BWF berperan sebagai penengah antara otoritas kesehatan negara penyelenggara dan atlet.
Pada kasus penarikan timnas dari All England, BWF seharusnya bisa melindungi atlet dari kebijakan kepada Badan Layanan Kesehatan Inggris (NHS) yang terkesan dipaksakan untuk membawa timnas ke hotel isolasi.
"Mereka harus bisa lebih bertanggung jawab dengan respons mereka saat diarahkan NHS. Misalnya saat dikeluarkan dari hall, seharusnya ada pembicaran dua arah lebih dulu dengan manajer tim. Tapi di kejadian kemarin mereka main paksa dan memutuskan sepihak," kata Greysia Polii menjelaskan.
Skuat Merah Putih sebenarnya memahami peran NHS selaku otoritas kesehatan Inggris yang harus dipatuhi oleh BWF.
Namun sebagai BWF, harusnya juga wajib memahami kebutuhan peserta sehingga merasa aman dengan naungan mereka.
Seperti yang diketahui, Tim Indonesia saat itu sedang melakukan pertandingan bulu tangkis di All England 2021.
Baca Juga: Tergeletak di Samping Tempat Tidur, Warga Mustika Jaya Digegerkan Tewasnya Seorang Guru