Di perjalanan itu, Apriyani Rahayu terbilang bukan datang dari keluarga yang mampu untuk membeli raket bagus untuk bermain.
Karena tidak adanya raket yang layak untuk dipakai, akhirnya Amiruddin berinisiatif untuk menggunakan raket bekas dengan senar tali pancing. Hal itu dilakukan tentu demi mendukung bakat anaknya untuk menjadi pebulutangkis.
Tak sampai di situ, Amiruddin Pora juga membuatkan lapangan khusus untuk Apriyani Rahayu agar bisa bermain bulutangkis bersama teman seusianya. Tak jarang dukungan itu membuahkan hasil bagi anaknya.
Sehingga, ketika melihat Apriyani Rahayu yang berhasil menjadi atlet bulutangkis dan meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 adalah prestasi yang membanggakan bagi dirinya.
Kendati demikian, Amiruddin pora berharap agar Apriyani Rahayu tidak cepat puas dengan hasil yang telah dicapai saat ini.
Pasalnya, karier Apriyani Rahayu di bulutangkis masih jauh terlebih usianya saat ini masih 23 tahun.
Amiruddin Pora juga berpesan kepada sang anak agar tetap memiliki sifat baik dan ramah kepada semua orang.
"Tidak ada lain, pokoknya kami mendukung terus. Tapi jangan merasa puas, kalau sudah merasa puas berarti tidak mau lagi berusaha karena sudah puas. Dan kedua jangan sombong. Dua saja itu kuncinya, jangan cepat merasa puas dan jangan sombong," ujarnya.***