PR BEKASI - Liem Swie King, legenda bulutangkis Indonesia pernah 'dipaksa' untuk mengganti namanya di era Presiden Soeharto.
Hal itu tak terlepas dari Keputusan Presiden Nomor 240 Tahun 1967 tentang Kebijaksanaan yang Menyangkut Warga Negara Indonesia Keturunan Asing.
Alhasil Liem Swie King harus mengganti namanya menjadi Guntur saat bertanding di turnamen All England.
Cerita lucu itu dibagikan oleh legenda bulutangkis, Hariyanto Arbi dalam unggahan Instagramnya.
Seperti diketahui, Presiden Soeharto melalui peraturan itu menyarankan warga keturunan Tionghoa mengganti nama mereka menjadi nama Indonesia.
Liem Swie King lah salah satunya.
Namun yang menjadi menarik, pergantian nama tersebut dilakukan Liem Swie King kala bertanding di turnamen All England.
Ia akhirnya memakai nama Guntur.
Baca Juga: Andi Mallarangeng Ungkap Pesawat Kepresidenan Warisan Soeharto: Banyak Nostalgia
Namun ia tidak sadar saat telah dipanggil tiga kali oleh perangkat pertandingan dalam ajang prestis, All England.
Pemain dan staf pelatih panik karena Liem Swie King tidak kunjung hadir.
Ci Sogwan akhirnya berinisiatif mencari-cari koh King. Namun ia pun terkejut dengan pria yang juga dipanggil Guntur itu.
"Ternyata si empunya nama lagi santai sambil pemanasan," kata Hariyanto Arbi.
Baca Juga: Akui Punya Banyak Kenangan, Mahfud MD Beberkan Guyonan Gus Dur Mengenai Soeharto
Liem Swie King kemudian dipanggil oleh rekannya bahwa sudah tiba gilirannya bermain.
"Dijawab oleh koh King, 'Lah belum dipanggil kok'. 'Lahh itu Guntur Guntur itu lhoooo!'
Barulah koh King sadar. 'Ealahhh iyooo lalih (lupa) akuuuh.' sambil dia buru-buru masuk," ungkap Hariyanto Arbi.
Ternyata Liem Swie King tak sadar namanya telah berubah menjadi Guntur.
Kisah kocak tersebut sebelumnya telah diberitakan oleh Pikiran-rakyat.com dengan judul "Cerita Lucu Liem Swie King Saat Dipaksa Ganti Nama Tionghoa pada Zaman Soeharto".*** (Rio Rizky Pangestu/Pikiran-rakyat.com)