Network
PIKIRAN RAKYAT - Dunia bulu tangkis Indonesia berduka. Salah satu pahlawan kemenangan tim Uber, Tati Sumirah meninggal dunia, Kamis,13 Februari 2020 pukul 22.30 WIB.
Tati Sumirah merupakan penentu kemenangan Indonesia saat pertama kalinya merebut gelar Piala Uber tahun 1975.
Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, Tati Sumirah meninggal setelah 9 hari dirawat di ICU RSUP Persahabat, Rawamangun, Jakarta Timur.
Tati Sumirah meninggal dunia pada usia 68 tahun akibat kadar gula darah tinggi dan masalah paru-paru.
Baca Juga: Ditolak 5 Negara Terkait Virus Corona, Kapal Pesiar MS Westerdam Berlabuh di Kamboja
Baca Juga: Anak-anak Eks ISIS Dikhawatirkan Jadi Sel-sel Terorisme Baru
Sejak masuk rumah sakit, Selasa 4 Februari 2020 lalu, kondisi mantan atlet bulu tangkis perempuan itu sudah kritis. Hingga berpulang, Tati Sumirah dalam kondisi tak sadarkan diri.
“Kita merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Tati Sumirah. Dia bukan saja pahlawan bagi klub Tangkas, tetapi juga untuk dunia bulu tangkis Indonesia. Berkat jasa dan dedikasinya, Indonesia berhasil untuk pertama kali merebut Piala Uber tahun 1975,” kata Wakil Ketua PB Tangkas Juniarto Suhandinata dalam keterangan resminya.
Menurut Juniarto, sebagai atlet bulu tangkis, performa Tati Sumirah maju pesat sejak bergabung dengan klub Tangkas, Jakarta pada 1966.
Baca Juga: Periksa TKA Terkait Virus Corona, Petugas Kesehatan Datangi Sejumlah Pabrik di Bekasi
Selama menjadi atlet, dia setiap latihan ditemani sang ayah, Sugrisno.
Tati Sumirah dikenal sangat rajin berlatih. Tiada hari tanpa latihan baginya. Bulu tangkis adalah segalanya untuk Tati Sumirah.
Puncak kariernya diukir saat ia dan teman seperjuangannya memberikan gelarpiala Uber pertama untuk Indonesia pada 1975.
Saat itu, pada babak final yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, 6 Juni 1975, Indonesia sukses merebut piala Uber setelah di final menang 5-2 melawan Jepang.
Tati Sumirah menyumbangkan poin penting dalam pertandingan itu.
Tati Sumirah kala itu menekuk tunggal andalan Jepang, Atsuko Tokuda, dengan straight game 11-5, 11-2 (saat itu belum menggunakan sistem rally point).
Sementara itu, rekannya di partai tunggal, Theresia Widiastuti dikalahkan Hiroke Yuki 7-11, 1-11 dan Utami Dewi dikalahkan Nporiko Nakayama, 5-11, 3-11.
“Semangat juang, dedikasi, dan totalitas Tati Sumirah untuk kejayaan prestasi bulu tangkis Indonesia layak dijadikan teladan dan sumber inspirasi bagi para pemain bulu tangkis Indonesia saat ini,” ujar Juniarto.***
