Mengenal Crossfit yang Digemari Ashraf Sinclair, Disebut Punya Tingkat Cedera Tinggi

- 20 Februari 2020, 09:07 WIB
Crossfit.*
Crossfit.* /COMBINEFITNESSCROSSFIT/

PIKIRAN RAKYAT - Ashraf Sinclair yang merupakan suami dari penyanyi sekaligus aktris BCL (Bunga Citra Lestari) meninggal dunia Selasa 18 Februari 2020 pukul 4.51 WIB di salah satu rumah sakit di Kunigan, Jakarta Selatan.

Pria kelahiran Inggris, 18 September 1979 itu meninggal dunia pada umur 40 tahun dan jenazahnya dikebumkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.

Sebelumnya sempat diberitakan bahwa Dodi, manajer BCL mengatakan Ashraf Sinclair tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

Baca Juga: 20 Kasus Virus Corona Terbaru di Korea Selatan, Berpusat dalam Satu Gereja

Baca Juga: Antisipasi Aksi Teror, Ma’ruf Amin Paparkan Kriteria Pelaku Tindakan Radikal

Dalam akun instagram pribadinya, Ashraf Sinclair sering menunggah kegiatan olah raganya yang sudah ditekuni sejak lama.

Ashraf Sinclair juga dikenal sebagai sosok yang sangat memperhatikan asupan makanan dan memiliki pola hidup yang sangat sehat.

Selain itu, Ashraf Sinclair selalu menjaga kebugaran tubuhnya salah satunya dengan olah raga crossfit.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs Indonesia Fitness Trainer Association (APKI), crossfit adalah program latihan yang menggabungkan dua unsur yaitu sistem aerobic dan sistem anaerobic.

Baca Juga: 4 Manfaat Konsumsi Teh Tawar, Tanpa Gula pun Tetap Nikmat

Crossfit biasanya diikuti orang-orang yang berambisi memiliki tubuh atletis atau kalangan penggiat olah raga kebugaran.

Olahraga yang satu ini sering disebut-sebut sebagai metode efektif yang terbaik untuk mendapatkan bentuk tubuh atletis dalam waktu yang singkat.

Metode crossfit menekankan perpaduan latihan interval dengan intensitas tinggi, angkat beban, senam, dan lainnya.

Gerakan-gerakan dalam olah raga ini bersifat fungsional. Crossfit memiliki sejumlah manfaat di antaranya yaitu meningkatkan kekuatan otot, ketahanan jantung, fleksibilitas tubuh, dan stamina tubuh.

Di balik manfaat tersebut, beredar juga isu tentang risiko cedera yang tinggi dalam olah raga crossfit terutama pada bagian musculoskeletal, sistem yang terdiri atas tulang, otot, kartilago, ligamen, tendon, fascia, bursae, dan persendian.

Tempo latihan crossfit yang cenderung cepat dan membuat termotivasi untuk berkompetisi sering membuat peserta memaksakan diri meski sudah merasa kelelahan.

Faktanya, jenis atau metode olah raga apa pun jika dilakukan tanpa memperhatikan kondisi tubuh dan tidak menggunakan teknik gerakan yang benar tentu memiliki risiko cedera.

Sementara olah raga jenis apa pun yang dilakukan dengan tersistematis dan terstruktur akan aman. Tidak perlu khawatir dengan isu risiko yang dalam olah raga crossfit.***

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x