Sementara itu, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson telah mendesak UEFA untuk memindahkan tempat penyelenggaraan final Liga Champions musim ini dari Stadion Krestovsky.
"Tidak terbayangkan oleh kami final Liga Champions dapat berlangsung di Rusia setelah pengakuannya mereka atas kemerdekaan wilayah Donetsk dan Lugansk dari Ukraina," katanya.
Tak hanya Boris Johnson, salah satu tokoh pemimpin oposisi parlemen Inggris dari Partai Demokrat Liberal, Ed Davel sebelumnya juga telah mendorong Boris Johnson, untuk meminta UEFA memindahkan tempat penyelenggaraan final Liga Champions dari Rusia.
"Ini adalah keputusan yang memalukan, UEFA seharusnya tidak menutupi kediktatoran Vladimir Putin yang kejam,” katanya.
“Sangat penting di saat kritis ini bahwa Presiden Vladimir] Putin memahami bahwa apa yang dia lakukan akan menjadi bencana bagi Rusia,” tambahnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Rabu, 23 Februari 2022.
Seperti diketahui, saat ini Liga Champions telah memasuki babak 16 besar dan empat klub asal Inggris masih bertahan.
Empat klub tersebut terdiri dari Liverpool, Manchester United, Manchester City, serta Chelsea.
Sementara itu, UEFA telah memisahkan tim Ukraina dan Rusia dalam undian Liga Champion untuk mencegah mereka bermain dalam grup yang sama sejak Rusia mencaplok Krimea dan mendukung kelompok separatis di Ukraina timur pada 2014 lalu.
Bahkan, UEFA juga telah memutus kontrak dengan perusahaan gas negara Rusia, Gazprom yang sejak 2012 lalu menjadi sponsor Liga Champions pada 2018.***