China Dikabarkan Larang Mobil Tesla Masuk Wilayah Militer karena Masalah keamanan

21 Maret 2021, 06:04 WIB
Kemiliteran China telah melarang produk mobil Tesla untuk memasuk wilayahnya karena ditakutkan terdapat masalah keamanan. /Pixabay

PR BEKASI - China telah melarang mobil Tesla memasuki wilayah kemiliterannya dengan alasan masalah keamanan atas fitur kamera yang dipasang pada kendaraan tersebut.

Dengan adanya larangan tersebut menjadikan hal ini sebagai langkah baru dari pengawasan China terhadap produsen mobil listrik asal AS itu di tengah ketegangan dengan Washington.

Di sisi lain, para analis mengatakan adanya larangan tersebut mirip dengan tindakan Washington terhadap perusahaan telekomunikasi China, yaitu Huawei dengan mengutip keamanan nasional.

Pembatasan militer China terhadap Tesla muncul ketika pejabat senior China dan AS mengadakan pertemuan yang kontroversial di Alaska, interaksi semacam itu pertama kali diadakan sejak Presiden AS Joe Biden menjabat.

Baca Juga: Soroti Persidangan HRS, Natalius Pigai: Pantaskah Hakim Disebut Yang Mulia Jika Tak Beri Keadilan?

Baca Juga: Buat Fans Terkejut, Gadis Muda Ini Bongkar Identitas Asli sebagai Pria 50 Tahun dalam Acara TV Nasional

Baca Juga: Mery Kusumawati Klaim Suaminya Bangga Soal KLB Demokrat, Vera Febyanthy: Manusia Pansos yang Cari Popularitas 

“Saya kira waktu pengumuman pasti terkait dengan kembang api yang direncanakan untuk Anchorage,” ujar Ian Bremmer, presiden di perusahaan konsultan Eurasia Group.

Pada tahun 2019, pembuatan mobil listrik AS sempat mendapat dukungan kuat dari Shanghai ketika membangun pabrik luar negeri pertamanya.

Mobil pertama yang di produksi adalah Sedan Model 3 yang merupakan kendaraan listrik terlaris di China. Namun saat ini sudah diambil alih oleh EV mikro yang jauh lebih murah.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, militer China memberi pengumuman minggu ini agar warga china yang memiliki mobil Tesla memarkirkan mobilnya di luar wilayah militer.

Hal tersebut diketahui dari dua orang sumber yang menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.

Baca Juga: Duga Ada Peran Keluarga Soeharto dalam Kematian Nike Ardilla, Pengunggah: Apakah Dia Pelakor? 

Sementara itu menurut Pavel Molchanov, seorang analis di Raymond James & Associates, mengatakan pembatasan terbaru pada Tesla sangat mirip dengan permusuhan pemerintah AS terhadap Huawei karena kekhawatiran Beijing dapat memiliki akses ke infrastruktur telekomunikasi AS.

“Kalaupun kekhawatiran itu dibesar-besarkan, bisa menimbulkan dislokasi bagi perusahaan yang terkena dampak langsung,” ujarnya.

Di sisi lain Wall Street Journal juga melaporkan bahwa pemerintah China membatasi penggunaan mobil Tesla oleh personel di militer, perusahaan milik negara di industri sensitif, dan agensi utama.

Kendati demikian, pemberitahuan tindakan tersebut belum bisa dipastikan apakah diterapkan pada semua fasilitas semacam itu atau tidak.

Langkah itu dilakukan setelah tinjauan keamanan pemerintah terhadap kendaraan Tesla. Karena laporan tersebut mengutip dari orang-orang yang mengetahui upaya seperti itu saja.

Baca Juga: Soal Ucapan 'Selingkuh Sebagian dari Iman', Mayangsari: Gak Munafik, Memang Iman Saya Kurang Baik 

Untuk saat ini kantor Informasi Dewan Negara China dan Tesla belum menanggapi adanya tindakan tersebut. Kementerian Pertahanan China juga tidak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.

Diketahui Mobil Tesla memiliki beberapa kamera eksternal untuk membantu pengemudi memarkir, berpindah jalur, dan fitur lainnya.

Kepala Eksekutif Elon Musk sering berbicara tentang nilai data yang diambil kendaraan Tesla yang dapat digunakan untuk mengembangkan upaya mengemudi secara otonom.

Tesla Model 3 dan Model Y juga memiliki kamera di kaca spion untuk keselamatan pengemudi yang dinonaktifkan secara default.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler