"Masalah utamanya adalah pada daerah lalu lintas padat karena orang-orang itu memiliki waktu perjalanan yang lebih lama," sambung peneliti.
Kendati demikian, bukan berarti setiap orang yang menggunakan mobil baru akan terkena kanker, karena potensi risiko tergantung pada seberapa banyak dan seberapa sering orang tersebut menghirup senyawa berbahaya itu.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah risiko kanker pada pengguna mobil bisa diperkuat karena gaya hidup buruk, kurang olahraga, obesitas dan pola tidur yang keliru.
Baca Juga: Tak Ada Korban Jiwa, Pesawat Lion Air Gagal Lepas Landas Menuju Surabaya
Tidak semata-mata karena paparan karsinogen di yang berada dalam interior mobil.***