Tantangan kedua yakni perkembangan industri komponen domestik yang belum optimal.
Hal tersebut, kata dia, menyebabkan masih adanya ketergantungan pada beberapa komponen impor.
“Dengan masih adanya kebijakan pembatasan aktivitas ekspor impor yang diterapkan beberapa negara di masa pandemi ini, tentu akan mempengaruhi ketersediaan stok pasokan komponen tersebut di Tanah Air,” katanya.
Untuk menyikapi hal itu, Bamsoet mengatakan perlu diupayakan berbagai langkah strategis.
Langkah tersebut antara lain dengan mendorong investasi pembangunan industri komponen otomotif di dalam negeri.
Ditambah menyusun kebijakan yang berorientasi pada penggunaan produk dalam negeri dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pembuatan komponen otomotif.
“Yang ketiga, meskipun penetrasi ekspor industri otomotif Indonesia dinilai cukup potensial,” ujarnya.
“Di mana Indonesia berhasil mengekspor produk otomotif ke lebih dari 80 negara dengan rata-rata 200.000 unit per tahun,” sambungnya.
Dirinya pun menyebutkan sebagai daya saing di pasaran, maka aspek kualitas harus tetap diperhatikan.