Apakah Ada Kehidupan Setelah Kematian? Serial Dokumenter Netflix: Ya Ada

24 Januari 2021, 16:10 WIB
Ilustrasi kehidupan setelah kematian. /Pixabay

PR BEKASI - Apakah ada kehidupan setelah kematian? Serial dokumenter Netflix terbaru menyatakan bahwa “Ya” ada kehidupan setelah kematian.

Kehidupan setelah kematian telah menjadi topik lama yang kerap diperdebatkan oleh umat beragama dan orang yang tidak beragama atau yang tidak percaya Tuhan.

Serial berjudul “Surviving Death” yang diangkat dari buku karya Leslie Kean dengan judul yang sama mencoba menjawab pertanyaan itu.

Namun serial itu kini menjadi kontroversi bahkan ditolak oleh para ilmuwan. Setelah banyak data yang dipakai dalam dokumenter itu dapat dibantah secara ilmiah.  

Baca Juga: Ketat Terapkan Protokol Kesehatan, Masyarakat Baduy Tak Pernah Catat Kasus Covid-19

Selain itu ‘Surviving Death’ juga mencampurkan masalah iman yang tidak berada dalam ranah keilmuan serta pertanyaan-pertanyaan yang belum dijawab oleh sains. Sebagai pondasinya.

Buku "Surviving Death" pada dasarnya mencoba untuk mengeksplorasi pengalaman mendekati kematian, medium dan séance, berburu hantu dan ingatan masa lalu.

Sementara serial tersebut bertujuan untuk menyajikan "bukti" dari semua klaim tersebut. Acara ini dianggap membingungkan karena narasinya sendiri dengan menawarkan kepercayaan yang memang tidak bisa dibuktikan terkait proses kematian.

Selain itu serial Netflix ini juga membuat topik keyakinan agama sebagai sesuatu yang harus dibuktikan atau disangkal.

Baca Juga: Salah Sangka! Tusuk Suami Setelah Lihat Fotonya dengan Wanita Lain, Ternyata Dirinya saat Muda

Tetapi kebanyakan keyakinan agama berada di luar ranah sains, karena itu bukanlah sesuatu yang dapat diuji oleh pemahaman manusia.

"Jika Anda berkata, 'Ada Tuhan; [sains] tidak dapat melakukan apa pun dengan itu,” kata Profesor Richard Wiseman, Universitas Hertfordshire di Inggris, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Science Live, Minggu 24 Januari 2021.

“Tetapi saat ini, Jika Anda berkata,' Ah, tapi Tuhan, ketika saya berdoa kepadanya, akan memindahkan gelas ini ke seberang meja, 'Itu bisa diuji," katanya.

Lebih lanjut "Surviving Death" berjalan melalui serangkaian fenomena paranormal. Episode pertama mengeksplorasi pengalaman mendekati kematian (masa kritis) yang digambarkan secara emosional.

Baca Juga: Penembak Jitu Resimen Inggris Berhasil Tewaskan Lima Anggota ISIS dengan Peluru Sekali Tembak

Narasumber menggambarkan kisah mengerikan tentang tenggelam, mati rasa setelah reaksi alergi hebat dan pendarahan saat melahirkan.

Serta semua sensasi kesadaran yang dialami seseorang selama berada di masa kritis.

Umumnya dalam masa itu semua orang ingat bertemu kerabat yang meninggal, melihat cahaya terang atau jatuh ke dalam kehampaan warna; beberapa melihat terowongan, sementara yang lain ingat pernah melihat dokter mencoba menyadarkan mereka.

Pengalaman mendekati kematian telah dipelajari, dan ada beberapa bukti bahwa orang mungkin mengalami kesadaran saat berada dalam masa kritis atau saat dibawah pengaruh obat bius.

Baca Juga: Mengejutkan! Ilmuwan Sebut Bumi Berputar Lebih Cepat dan Tahun 2021 Diprediksi Jadi Lebih Singkat

Namun, ini tidak serta merta membuktikan bahwa pengalaman tersebut bersifat mistik. Ada kemungkinan juga aktivitas otak dan kesadaran terkadang bertahan lebih lama dari yang diharapkan setelah jantung berhenti.

Sebuah Studi tahun 2018 di jurnal Frontiers in Psychology menemukan bahwa pengalaman mendekati kematian memiliki banyak kesamaan dengan perasaan orang setelah mengonsumsi obat psikedelik N, N-Dimethyltryptamine (DMT).

DMT diproduksi secara alami di otak mamalia, dan sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa, setidaknya pada tikus, kadar DMT meningkat selama serangan jantung.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Science Alert

Tags

Terkini

Terpopuler