Laman PPDB SMA di Jabar Masih Bermasalah, Panitia Keluhkan Banyak Kendala

9 Juni 2020, 16:01 WIB
Laman depan pendaftar.ppdb.disdik.jabarprov.go.id.** /Tangkapan Layar

PR BEKASI - Meskipun laman penerimaan peserta didik baru (PPDB) Jawa Barat sudah bisa diakses, namun pada hari kedua ini proses pendaftarannya masih lama.

Bahkan, panitia PPDB di sekolah masih ada yang belum bisa melakukan verifikasi pendaftar, karena fitur menu tidak ditemukan di laman PPDB tersebut.

"Kalau hari pertama pendaftaran, websitenya tidak bisa diakses, tapi siangnya sudah jalan lagi. Hari kedua, laman sudah bisa diakses tapi prosesnya lama, loading terus. Baik saat diakses oleh pendaftar maupun oleh panitia PPDB," kata panitia PPDB SMAN 5 Kota Bandung, Eka Harijanto Selasa, 9 Juni 2020.

Baca Juga: Dorce Gamalama Ungkap Keinginan Jadi Sopir di Kediamannya, Raffi Ahmad: Nggak Bisa, Kita Sungkan

Dikutip dari Galamedia oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, selain itu dia juga mengatakan bahwa kendala lainnya adalah ada ketidak sinkron-an antara fitur yang ada dan tampilannya. Misalnya, ketika di klik jalur afirmasi, tapi yang muncul malah jalur prestasi atau nilai rapor.

"Kasus loading yang lama ini ternyata banyak dikeluhkan di daerah lainnya juga. Saya menanyakan ke teman-teman di daerah, ternyata masalahnya sama," ucapnya.

Dia melanjutkan, kendala lainnya adalah operator PPDB di sekolah tidak menemukan asal sekolah calon peserta didik. Menurutnya, hal ini tentu cukup merepotkan karena berdampak pada verifikasi yang tidak utuh.

Baca Juga: Kemenhub Terbitkan Aturan Baru, Kapasitas Angkut Tak Lagi Dibatasi 50 Persen

"Menurut saya, selain karena ada masalah di server, kendala-kendala yang ditemukan disebabkan panitia provinsi tidak melihat kebutuhan di lapangan. Misalnya, bayangan kita, kita bisa melihat scan kartu keluarga (KK) calon peserta didik di laman tersebut, ternyata tidak ditemukan, yang ada hanya nomor KK-nya," ujar Eka.

Hal senada diungkapkan Kepala SMAN 15 Kota Bandung, Hatta Saputra. Operator sekolahnya mengeluhkan saat mengakses laman PPDB loadingnya lama. Ia berharap panitia provinsi bisa mengantisipasi hal ini segera.

"Jika tidak diantisipasi, verifikasi di sekolah yang dituju nantinya menumpuk di akhir pendaftaran. Kan nantinya report. Makanya harus segera diantisipasi," tutur Hatta.

Baca Juga: Kembali Buka Rute Antar Kota, Penumpang di Terminal Bekasi Tampak Sepi

Ia berpendapat, wajar jika laman PPDB pada hari pertama pendaftaran susah diakses. Begitu juga dengan kondisi loading terus. Karena yang mengakses laman tersebut begitu banyak. Namun, panitia provinsi tetap harus melakukan antisipasi.

"Ke depan saat pendaftaran PPDB tahap kedua, masalah teknis seperti ini tidak boleh terjadi lagi. Karena, jumlah pendaftarnya pasti lebih banyak dibanding tahap pertama ini. Kalau masih terjadi, cukup berbahaya," imbuhnya.

Di sekolahnya, kata Hatta, ada beberapa orangtua datang untuk mendaftar. Sekolahnya memang menyediakan sarana bagi orangtua yang ingin mendaftarkan anaknya tapi tidak memiliki fasilitas seperti internet atau komputer.

Baca Juga: Terminal Bekasi Mulai Operasikan Empat Rute AKDP, Seluruh Armada Wajib Terapkan Protokol Kesehatan

Namun, SMAN 15 hanya memfasilitasi tidak membantu melakukan pendaftaran bagi orangtua.

"Kita hanya ikut membantu menfasilitasi, selebihnya untuk pendaftaran dilakukan orangtua, tidak sama panitia PPDB. Karena sesuai juknis PPDB, pendaftaran bisa dilakukan mandiri dan di sekolah asal. Sementara, kalau sekolah dituju sifatnya hanya membantu fasilitas saja. Jangan sampai masyarakat di-pingpong," jelasnya.

Adanya kendala dalam aplikasi laman PPDB diakui salah seorang orangtua siswa, Ika Santika. Ia sempat panik karena saat mengisi nomor KK tidak bisa diterima oleh sistem.

Baca Juga: Tenggak Disinfektan untuk Cegah Virus Corona, CDC Ungkap Sebagian Warga AS Masih Kurang Teredukasi

Saat mengisi data KK, sistem di laman PPDB memberi warning bahwa tanggal KK-nya belum valid.

"Tanggal yang tertera di KK saya memang baru diperbaharui per Februari 2019. Kan sudah lebih dari satu tahun. Di laman itu tanggal KK saya tidak valid. Padahal dalam input data saya tidak ada perintah untuk menulis tanggal KK," kata Ika.

Beruntung berkat bantuan tetangganya yang bertugas di Dinas Pencatatan Sipil, akhirnya ia bisa menginput KK-nya.

Baca Juga: Akibat Lockdown, Puluhan Pasien Covid-19 Meninggal Sendiri di Rumah dan Tak Ditemukan Selama 2 Pekan

"Setelah minta bantuan ke tetangga itu, alhamdulillah semua proses pendaftaran sudah selesai,” ucapnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler