PR BEKASI - Kabar gembira bagi yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, sebab janji Allah, doa dari orang yang berpuasa adalah tidak akan ditolak doanya.
“Tiga golongan yang tidak akan ditolak doa mereka: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan orang teraniaya. (HR. At Tirmidzi)
Dari beberapa kondisi yang menjamin doa agar dikabulkan, terdapat pula anjuran agar doa diucapkan tiga kali berturut.
“Nabi saw. Jika berdoa beliau berdoa tiga kali-tiga kali. Apabila meminta, beliau juga meminta tiga kali-tiga kali.” (HR Muslim)
Baca Juga: Ide Menu Buka Puasa: Resep Sempol Ayam Mudah dan Praktis, Cocok untuk Camilan Pembuka
Sejumlah adab berdoa, dirangkum dalam buku DOA karya KH. Miftah Faridl meliputi sejumlah hal.
Seperti di antaranya, dipanjatkan pada waktu tengah malam atau akhir malam, sesudah salat, pada waktu lapang, pada waktu sujud.
Orang harus berdoa dengan keyakinan akan dipenuhi, rendah hati, memelankan suara, tidak berlebihan, diiringi rasa takut dan penuh harap (khauf dan raja).
Dalam buku cetakan ke-15 buku itu pula, disampaikan bahwa berdoa pada hari Jumat, waktu wukuf di Arafah, antara azan dan iqamat, sambil menghadap kiblat merupakan tempat dan kondisi yang mustajab.
Baca Juga: Doa Malam Lailatul Qadar ‘Allahumma Innaka Afuwwun…’ Simak Penjelasannya
Doa agar banyak rezeki yang berkah:
Sebelum membaca banyak doa, dianjurkan untuk mengawalinya dengan Asmaul Husna atau nama-nama terbaik Allah SWT.
Katakanlah (Muhammad), “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asma'ul husna) dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam salat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. Al Isra: 110)
Doa diwali juga dengan kalimat tauhid dan yaa dzal jalaali wal ikram (Ya Allah, Tuhan yang Maha Mulia dan Maha Luhur).
Selain itu mulai juga dengan arhamar rahimin, lalu ucapkan hamdalah dan shalawat.
Adapun doa agar dianugerahi rezeki yang berkah, sebagaimana disampaikan KH Miftah Faridl:
اَللّهُمَّ ارْزُقْنِيْ رِزْقًا حَلاَلاً طَيِّباً, وَاسْتَعْمِلْنِيْ طَيِّباً. اَللّهُمَّ اجْعَلْ اَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّيْ وَانْقِطَاعِ عُمْرِيْ. اَللّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ, وَاَغِْننِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ. اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ رِزْقًا وَاسِعًا نَافِعًا. اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ نَعِيْمًا مُقِيْمًا, اَلَّذِيْ لاَ يَحُوْلُ وَلاَ يَزُوْلُ.
Allahummarzuqnii rizqan halaalan thayyibaa, wasta’milnii thayyibaa. Allahummaj’al ausa’a rizqika‘alayya‘inda kibari sinnii wanqitha’i‘umrii. Allahummakfinii bihalaalika‘an haraamika. wa aghninii bifadhlika‘amman siwaaka. Allahumma innii as aluka rizqan waasi’an naafi’an. Allahumma innii as-alukan na’iimaan muqiiman, alladzii laa yahuulu wa laa yazuulu.”
Doa tersebut bermakna, “Ya Allah, berilah kepadaku rezeki yang halal dan baik, serta pakaikanlah padaku segala perbuatan yang baik. Ya Tuhanku, jadikanlah oleh-Mu rezekiku itu paling luas ketika tuaku dan ketika lemahku. Ya Allah, cukupkanlah bagiku segala rezekimu yang halal daripada yang haram dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu darilainnya. Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu rezeki yang luas dan berguna. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu nikmat yang kekal yang tidak putus-putus dan tidak akan hilang.” Aamiin.***