2 Penyebab Amalan Tidak Diterima, Apa Saja?

25 April 2022, 14:39 WIB
Ilustrasi, berikut penjelasan tentang hal yang membuat alaman seseorang ditolak. /Pixabay/Konevi

PR BEKASI - Rupanya amalan seseorang dapat tidak diterima oleh Allah SWT.

Terdapat dua hal yang menjadi alasan amalan-amalan itu tidak diterima.

Buya Yahya diketahui mengungkap dua penyebab utama tertolaknya amalan seseorang.

Dia menyebutkan. dua hal tersebut merupakan penyakit yang jadi sebab amalan tidak diterima oleh Allah.

Baca Juga: Daftar 10 Kapten Bajak Laut Terlemah dalam One Piece, Ada Kru Topi Jerami

Lalu apa yang menjadi penyebab utama tidak diterimanya amalan seseorang menurut Buya Yahya?

Dua hal tersebut sebagaimana diberitakan Portal Sulut dalam artikel "Tanda-Tanda Amalan yang Ditolak Oleh Allah, Buya Yahya: Jika Ada 2 Hal Ini dalam Diri Seseorang"

Dilansir Portal Sulut dari akun TikTok @farrisah24, berikut penjelasan selengkapnya.

Buya Yahya menjelaskan ada dua hal yang menjadi penyebab amalan tidak diterima Allah.

Baca Juga: One Piece 1048, Terungkap Peran Penting Law di Arc Wano

"Dua penyakit yang menjadikan amal tidak diterima, dipangkas," katanya.

Pertama, hal yang menjadi penyebab tertolaknya amalan yaitu riya.

Lalu Buya Yahya menjelaskan, bahwa penyakit kedua yakni ujub.

"Pertama adalah riya, yang kedua adalah ujub," tegasnya.

Buya Yahya juga menjelaskan apa yang dimaksud dengan riya.

Baca Juga: 3 Resep Kue Kering Lebaran Tanpa Oven, Mudah Dibuat dan Dijamin Bikin Nagih

Riya, katanya, merupakan upaya untuk menyebut-nyebut amalan dan mempertontonkannya kepada orang lain.

"Riya itu, kau ingin selalu menyebut-nyebut amalmu, lalu kau perlihatkan kepada orang lain, itu riya," terangnya.

Satu hal itu menjadi penyebab tertolaknya amalan, karena seseorang beramal bukan karena Allah.

Namun, itu menunjukkan seseorang termotivasi beramal untuk memperlihatkan dan membanggakan amalannya di hadapan orang lain.

Baca Juga: Lirik Lagu Jaga Dia Untukku 'Wanita Hebat', Lagu Terbaru dari Tri Suaka

Dia kemudian menjelaskan tentang penyakit yang kedua yaitu ujub.

"Yang satu lagi, ujub, ingin membesarkan amal di matamu sendiri," jelasnya.

Orang yang ujub diketahui memiliki kecenderungan membesarkan amalannya, dan berbangga dengan apa yang telah dilakukannya,

"Ini hasil karyaku, aku sudah sholat," jelas Buya Yahya saat memberi contoh.

Baca Juga: Kejutan One Piece 1048, Ternyata Sosok Sebenarnya Im Sama adalah Dewa Okama

Saat seseorang bangga berlebihan terhadap apa yang sudah dikerjakan, maka ia telah memasuki wilayah ujub.

"Akhirnya masuk wilayah ujub, berbangga dengan amalnya," ujarnya.

Ujub dapat membuat seseorang terlena dan tidak menyadari bahwa amal yang dilakukan adalah semata-mata karena Allah yang memberikan kemampuan kepadanya.

"Dia tidak sadar bahwa amal itu bisa dia lakukan karena Allah," terangnya.

Baca Juga: Bacaan Doa Puasa Ramadhan Hari ke-24 dan 25: Ya Allah, Jadikan Aku Pengikut Sunnah Nabi Penutup-Mu

Buya Yahya kemudian memperingatkan agar tidak melakukan kedua hal itu, jika ingin amalan diterima oleh Allah SWT.

"Maka kedua ini jangan dilakukan, sehingga agar bisa diterima oleh Allah, harus bebas dari riya, harus bebas dari ujub," ujarnya.***(Indah Wahyuningsih/Portal Sulut)

 

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Portal Sulut

Tags

Terkini

Terpopuler