PPDB SMP Jalur Prestasi, Warga Kecewa Adanya Perbedaan Data di Sekolah Tujuan dengan yang Diunggah

22 Juni 2020, 20:50 WIB
PETUGAS operator melayani warga saat proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMPN 2 Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa, 16 Juni 2020.* /Pikiran-rakyat.com/ADE MAMAD/

PR BEKASI – Di tengah ramainya pemberitaan terkait hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Barat 2020 tingkat SMA, SMK, dan SLB tahap pertama yang resmi diumumkan hari ini Senin 22 Juni 2020, PPDB tingkat SMP tak kalah ramai diperbincangkan terutama bagi masyarakat yang masih menyimpan puluhan pertanyaan dari proses yang tengah berlangsung.

Terlebih hari ini juga menjadi masa pengumuman PPDB Kota Bandung tingkat SMP tahap pertama yang berasal dari jalur afirmasi RMP (rawan melanjutkan pendidikan) dan jalur prestasi akademik dan prestasi perlombaan.

Mekanisme PPDB Kota Bandung, misalnya yang memicu kekecewaan dari seorang warga yang menurutnya kenyataan yang dialami berbeda dengan ekspektasi di awal.

Baca Juga: PPDB Jabar 2020 Tingkat SMA Tahap 1 Resmi Diumumkan, Kadisdik: Tenang, Kuota Belum Terpenuhi Semua 

Kondisi tersebut terjadi kepada warga bernama Adi yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap sistem PPDB Kota Bandung tingkat SMP, khususnya pada jalur prestasi.

Adi mengaku bingung melihat perbedaan terkait skor dan bobot yang ditampilkan pada layar pendaftaran awal dengan validasi yang dirilis oleh sekolah tujuan.

Adi menjelaskan skor yang tertera dalam sertifikat kejuaraan yang diunggahnya di akun PPDB tingkat SMP berbeda dengan skor yang telah divalidasi oleh sekolah tujuan.

“Beberapa hari kemudian setelah mengunggah semua dokumen persyaratan, khususnya sertifikat kejuaraan, saya dapat konfirmasi bahwa perubahan poin-poin terkait sertifikat kejuaraan berubah dari pihak sekolah," ucap Adi.

Baca Juga: Lindungi Perdagangan AS, Donald Trump Tunda Beri Sanksi Pejabat Tiongkok Soal Kejadian Muslim Uighur 

"Saya coba konfirmasi hal ini kepada pihak Dinas Pendidikan Kota Bandung dan kata mereka ini sudah sesuai Perwal Kota Bandung,” tutur Adi saat menjadi narasumber di Radio PRFM dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com.

Menanggapi keluhan tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Cucu Saputra mengakui kebenaran adanya perbedaan skor yang dialami Adi.

Cucu menjelaskan bahwa kondisi tersebut kemungkinan besar terjadi pada saat proses sinkronisasi data yang dilakukan di sekolah tujuan.

“Validasi ini untuk menyinkronkan nilai dengan apa yang tertuang dalam data. Sehingga skor yang ada di pendataan dengan skor yang ada di hasil validasi sangat mungkin berbeda,” tutur Cucu.

Baca Juga: PM India Narendra Modi Rutin Lakukan Yoga untuk Jadi Tameng Cegah Virus Corona 

Cucu menyebut seharusnya penjelasan mengenai perbedaan skor layaknya yang dialami Adi disampaikan secara langsung oleh pihak sekolah yang bersangkutan dalam masa sosialisasi PPDB.

“Apa yang disampaikan oleh Kang Adi ini merupakan realita. Bisa jadi informasi yang diterima masyarakat berbeda dengan informasi yang kita sampaikan," ucap Cucu

"Kami mengakui dengan keterbatasan kami saat ini, informasi yang kami sampaikan tidak sampai seutuhnya kepada masyarakat dan terjadi salah persepsi,” kata Cucu.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler