Ahli Virologi Jepang Temukan Virus Besar Misterius yang Dapat Jelaskan Evolusi Sel Tubuh Manusia

11 September 2020, 13:46 WIB
Penampakan virus besar yang disebut medusavirus oleh ahli virologi Jepang Masaharu Takemura. /Ghigo et al., PLOS Pathog., 2008/CC BY 2.5/Science Alert

PR BEKASI - Sel-sel di dalam tubuh kita masih banyak menyimpan misteri terkait asal-usulnya. Tetapi virus raksasa yang baru-baru ini ditemukan mungkin memiliki petunjuk tentang rahasia tersebut.

Semua kegiatan utama sel diatur di dalam nukleus, kehadiran nukleus pada sel eukariotik di dalam tubuh kita menjadi pembeda dengan bentuk kehidupan seluler lainnya.

Bakteri dan archaea cenderung hanya memiliki lingkaran besar atau bentangan DNA terbuka yang mengambang bebas di cairan seluler mereka.

Baca Juga: Dukung Keputusan Anies Baswedan, DPR Yakin PSBB Total Bisa Pulihkan Kembali Ekonomi

Kehidupan yang lebih kompleks seperti tumbuhan dan hewan, menyimpan materi genetiknya dengan rapi di susunan protein yang disebut histon, yang tersimpan di dalam kompartemen selulernya, sebuah organel khusus yang kita sebut nukleus.

Pertanyaannya bagaimana bisa sebagian besar 'cetak biru' kehidupan kita disimpan di unit kecil tersebut?

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Science Alert, ahli virologi dari Universitas Tokyo, Masaharu Takemura dan rekannya pada tahun 2019 menemukan virus raksasa yang dapat memaksa sel amoeba (Acanthamoeba castellanii) yang telah tertular virus itu untuk membentuk selubung keras seperti cangkang di sekelilingnya.

Mereka menamakannya medusavirus sesuai dengan mitos wanita ular yang bisa mengubah orang menjadi batu.

Baca Juga: Diklaim Lebih Murah dan Ramah Lingkungan, Maserati Fokus Produksi Mobil Listrik

Sekarang, Takemura telah mengajukan hipotesis baru tentang evolusi inti yang melibatkan potongan-potongan DNA yang dikemas protein ini dan sedang dalam tinjauan literatur ilmiah.

Walaupun proses hipotesis ini sangat abstrak dan rumit, Takemura memiliki pemikiran sebagai berikut.

Sel eukariotik purba dengan DNA yang tidak terikat diinfeksi oleh virus besar ini. Virus ini akan memanfaatkan sitoplasma sel, menariknya rapat-rapat untuk melindungi proses replikasi virus di dalam sel.

Seiring waktu, sel inang akan melakukan hal yang sama pada DNA untuk membantu melindunginya dari serangan virus dengan kemampuan adaptasi gen untuk histon yang membuat DNA mereka lebih kompak, gen itulah yang sekarang ditemukan dalam DNA virus.

Baca Juga: Cek Fakta: Semua Lampu Tower RSD Wisma Atlet Dikabarnya Menyala, Pertanda Dipenuhi Pasien Covid-19

Takemura menegaskan, masih banyak bagian dari hipotesis ini yang perlu diuji. Tapi itu sejalan dengan teori evolusi inti sel, bahwa membran inti berasal dari membran sel eukariotik purba dan membantu menjelaskan beberapa proses lainnya yang mungkin terlibat.

"Hipotesis baru ini dapat sangat mempengaruhi studi tentang asal-usul sel eukariotik dan memberikan dasar untuk diskusi lebih lanjut tentang keterlibatan virus dalam evolusi inti eukariotik," kata Takemura.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Science Alert

Tags

Terkini

Terpopuler