PR BEKASI - Bagi sebagian muslim, menjalankan puasa Sunnah adalah suatu hal yang tidak boleh dilewatkan, salah satunya puasa Ayyamul Bidh.
Puasa sunnah yang dikerjakan selama tiga hari di setiap pertengahan bulan biasa dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika engkau ingin mengerjakan puasa tiga hari pada setiap bulannya, maka kerjakanlah puasa itu pada tanggal 13, 14, dan 15 (di bulan Hijriyah)” (HR.Tirmidzi).
Masih ada dua hari ke depan 26-27 Februari 2021 atau pada 13-15 Rajab adalah waktu yang tepat untuk menjalankan puasa Ayyamul Bidh. Berikut niat dan keutamaan Puasa Ayyamul Bidh.
Baca Juga: Propam Polri Pastikan Bripka CS Dipecat dengan Tidak Hormat usai Tembak Mati 4 Orang
Baca Juga: Greenpeace: Masyarakat Berharap Industri Ikut Bertanggung Jawab Kurangi Penggunaan Plastik
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Bacaan puasa Ayyamul Bidh sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat berpuasa besok pada (ayyamul bidh) hari-hari putih sunnah karena Allah Ta’ala”.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunnah yang memiliki banyak hikmah. Mengerjakan puasa Ayyamul Bidh berarti menghidupkan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Dengan kita melakukan puasa Sunnah Ayyamul Bidh berarti secara tidak langsung kita melakukan kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah.
"Rasullullah SAW mewasiatkan padaku tiga nasihat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan salat Dhuha, (3) mengerjakan salat witir sebelum tidur," (HR Abu Hurairah ra)
1. Seperti Puasa Selama Satu Tahun Penuh
Di dalam beberapa hadist bahwa puasa Ayyamul Bidh memiliki pahala setara dengan melakukan puasa selama satu tahun penuh.
Satu hari kita melakukan puasa Sunnah kita akan mendapatkan kebaikan 10 kali lipat, jika kita berpuasa tiga hari dalam 1 bulan maka kita akan mendapatkan 30 hari kebaikan.
Jadi apabila dalam setiap bulannya kita rutin melakukan puasa ini kita akan mendapatkan kebaikan sepanjang tahun.
2. Sama Dengan Melakukan Puasa Putih
Puasa putih adalah puasa yang dilakukan dengan mengonsumsi bahan makanan berwarna putih. Pada 13-15 tiap bulan, biasanya bulan sedang dalam kondisi penuh atau yang disebut dengan purnama.
Oleh karena itu, puasa ayyamul bidh disebut puasa putih karena kondisi alam yang sedang dalam keadaan terang akibat dari cahaya bulan purnama.
Baca Juga: 91 Anak di Bawah Umur Tega Dieksploitasi, Polda Metro Jaya Tangkap 15 Germo
Kapan Waktu Pelaksanaan Puasa Ayyamul Bidh?
Dari hadis tersebut, kita bisa memahami bahwa puasa ayyamul bidh dilaksanakan tepat di pertengahan bulan. Karena itu biasa disebut “Puasa Tengah Bulan”.
Puasa ini dilaksanakan tepat ketika bulan tengah purnama sehingga tampak putih dan bersinar terang. “Ayyam” berarti hari (ayyamul berarti hari-hari) dan “bidh” berarti putih. Ada yang menyebut puasa Ayyamul Bidh sebagai “Puasa Putih”.
Selain itu, waktu pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh di pertengahan bulan pada tanggal 13, 14, dan 15. Namun tidak dibolehkan melaksanakan puasa ini di tanggal 13 Dzulhijjah karena termasuk yang dilarang atau hari Tasyrik.
Mu’adzah ad’Awiyah yang pernah bertanya pada Aisyah ra, “Apakah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam biasa melaksanakan puasa selama tiga hari setiap bulannya?”. Aisyah ra. kemudian menjawab, “Ya”.
Baca Juga: Slankers Fans Club Desak Bupati Eka Supria Atmaja Tetapkan Status Darurat Banjir Bekasi
Mu’adzah kembali bertanya, “Hari-hari apa saja yang biasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam melaksanakan puasa?”
Aisyah ra. menjawab, “Tidak pernah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memperhatikan hari ke berapa dari setiap bulannya beliau melaksanakan puasa,”. Kisah tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Hukum puasa Ayyamul Bidh adalah sunnah, ulama menjelaskan bahwa hukum puasa ayyamul bidh atau puasa tiga hari setiap bulan adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat ditekankan.
Penjelasan berdasarkan hadis Abu Hurairah ra, “Kekasihku (Rasulullah) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: mengerjakan puasa selama tiga hari setiap bulannya, mengerjakan sholat Dhuha, Mengerjakan sholat witir sebelum tidur.” (HR.Bukhari).***