Network
PR BEKASI - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi semangat untuk calon mahasiswa yang gagal lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021.
Ia mengingatkan agar para siswa yang gagal lolos SNMPTN 2021 agar tak berkecil hati dan putus asa
"Kepada siswa atau calon mahasiswa yang belum lolos jangan berkecil hati atau putus asa," ujar Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram @khofifah.ip pada Rabu, 24 Maret 2021.
Gubernur Jatim itu meyakini bagi yang tidak lolos masih ada jalan lain untuk masuk perguruan tinggi negeri, seperti mengikuti Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) yang digelar pada April 2021.
"Saya yakin yang hari ini belum lolos, tapi saat SBMPTN akan lolos atau lewat jalur mandiri universitas. Syaratnya, tetap semangat, pantang menyerah, optimistis, dan terus berdoa," ujar Khofifah Indar Parawansa.
Sementara itu, berdasarkan pengumuman SNMPTN 2021, hasilnya sebanyak 110.459 orang dinyatakan lulus dan Jatim menempati peringkat pertama pendaftar yang diterima atau lolos.
Berdasarkan data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), jumlah pendaftar dari Jatim sebanyak 85.146 orang dan jumlah diterima sebanyak 16.998 orang, dengan rasio peserta diterima terhadap pendaftar sebesar 19,96 persen.
Di peringkat kedua ditempati oleh Jawa Barat dengan jumlah pendaftar sebanyak 93.612 orang dan jumlah diterima sebanyak 10.715 orang, dengan rasio peserta diterima terhadap pendaftar sebesar 11,45 persen.
Baca Juga: Masih Sangat Muda, Universitas Airlangga Terima 4 Mahasiswa Umur 16 Tahun Lewat Jalur SNMPTN 2021
Sedangkan di peringkat ketiga ditempati Jawa Tengah dengan jumlah pendaftar sebanyak 70.910 dan jumlah diterima sebanyak 8.100 orang, dengan rasio peserta diterima terhadap pendaftar sebesar 11,42 persen.
Sebagai peringkat pertama pendaftar yang diterima atau lolos SNMPTN 2021, Gubernur Khofifah bersyukur sekaligus bangga, terlebih hasil yang ditorehkan putra/putri Jatim saat masih berjibaku dengan Covid-19.
Hasil tersebut, kata Khofifah, merupakan hasil kerja keras siswa, kepala sekolah, guru, orang tua, dan pemerintah dalam menghadirkan pendidikan berkualitas.
"Tahun lalu, Jatim juga menempati peringkat pertama dengan jumlah siswa lolos tertinggi secara nasional," ucap Khofifah.
"Siswa yang diterima tahun lalu sebanyak 13.803 orang, sedangkan pada 2021 sebanyak 16.998 siswa. Ini prestasi luar biasa dan harus disyukuri," ujar Khofifah dengan rasa bangga***
