Jadi Terkuat dalam Sejarah, Pancaran '7 Detik' Suar Bintang Proxima Centauri Buat Kehidupan Alien Terancam

- 26 April 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi suar atau flare terkuat yang dikeluarkan oleh bintang Proxima Centauri yang merupakan katai merah, dapat mengancam kelangsungan hidup alien di Bima Sakti.
Ilustrasi suar atau flare terkuat yang dikeluarkan oleh bintang Proxima Centauri yang merupakan katai merah, dapat mengancam kelangsungan hidup alien di Bima Sakti. /NRAO/S. Dagnello/NRAO

PR BEKASI – Proxima Centauri, bintang terdekat dari Bumi telah menghasilkan salah satu suar paling kuat yang pernah tercatat di Galaksi Bima Sakti.

Yang dimaksud dengan suar adalah salah satu bentuk piroteknik untuk menghasilkan cahaya yang sangat terang atau panas tinggi tanpa menghasilkan ledakan.
 
Menurut para ilmuwan, penemuan ini merupakan bukti potensial katai merah tersebut tidak ramah terhadap kehidupan, khususnya terhadap alien yang diduga tinggal di sekitar bintang tersebut.
 
Diketahui, fenomena luar angkasa yang menakjubkan tersebut hanya berlangsung selama tujuh detik saja.

Baca Juga: Diduga Kenalkan Penyidik KPK ke Walkot Tanjung Balai, Azis Syamsuddin Bakal Diperiksa? 

Tetapi selama tujuh detik yang berharga itu, suar diamati oleh tidak kurang dari sembilan observatorium, beberapa di bumi dan beberapa di luar angkasa.
 
Selama waktu singkat inilah radiasi ultraviolet dari bintang ini tiba-tiba melonjak, menjadi sekitar 14.000 kali lebih kuat dari biasanya.
 
Suar yang sangat besar terjadi di Proxima Centauri, katai merah yang terletak sekitar empat tahun cahaya dari Bumi.
 
Namun, meski bintang ini paling dekat dengan Bumi, ia hampir tidak menyerupai Matahari, karena katai merah ringan tergolong redup, dan 'sangat rewel'.

Baca Juga: Abdullah Hehamahua Larang Tepuk Tangan karena Budaya Yahudi, Gus Nadir: Kejedot Tiang Listrik Otaknya

Proxima Centauri memiliki massa seperdelapan dari Matahari kita, tetapi seperti katai merah lainnya, Proxima Centauri sangat aktif hingga menghasilkan rentetan suar yang kuat.
.
"Ini adalah karya yang sangat menarik dan pengamatan baru sangat menarik," kata James Owen, astrofisikawan teoretis di Imperial College London dan pakar katai merah, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Gizmodo.
 
Suar tidak menghasilkan banyak cahaya tampak, tetapi para astronom mendeteksi adanya lonjakan radiasi ultraviolet dan radio.
 
Ini menandai pertama kalinya radiasi radio, juga dikenal sebagai radiasi milimeter, pernah diamati dalam suar bintang.

Baca Juga: Pria Ini Joget-joget Girang saat KRI Nanggala-402 Tenggelam, Warganet: Didikannya dari TikTok, Bukan Orang Tua

Ini adalah petunjuk penting baru yang dapat menawarkan wawasan tentang katai merah dan tingkat aktivitas mereka yang kerap berlebihan.

Penemuan ini juga membawa implikasi untuk penelitian astrobiologi.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Gizmodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x