Dirinya menilai, bagi seorang akademisi, perintah iqra’ ini sudah seharusnya memberikan sebuah rambatan energi.
Yang secara arti, membaca kemajuan di bidang teknologi dan pengetahuan di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
“Kecerdasan buatan (artificial intelligence) telah digunakan dalam semua aspek kehidupan,” katanya.
“Dan diharapkan dapat menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi modern,” sambungnya.
Baca Juga: Berkah 10 Hari Terakhir Ramadhan, Berikut 5 Amalan yang Bisa Dilakukan di Malam Lailatul Qadar
Sehingga, menurutnya dapat mengurangi kesenjangan antara manusia dengan berbagai masalah ke depannya.
Di satu sisi, selaku Rektor Udinus Prof Edi Noersasongko menilai, khataman ke-89 ini menjadi sangat istimewa.
Tentunya, karena tausiyah dan doa khataman disampaikan Rais Aam PBNU yang juga Ketua Umum MUI Pusat KH Miftachul Akhyar.
“Semoga pencerahan dari Kiai Miftah dapat mendorong seluruh civitas akademik Udinus dalam meningkatkan kualitas ibadahnya,” katanya.***