إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
Artinya: “Amalan seorang hamba yang dihisab pertama kali di hari kiamat adalah salat. Jika salatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika salatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika ada kekurangan pada salat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, ‘Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah yang dapat menyempurnakan kekurangan ibadah wajibnya?’ Kemudian yang demikian berlaku pada seluruh amal wajibnya” (HR at-Tirmidzi).
Baca Juga: Hadis dan Keistimewaan Khatam al-Quran di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Mendapat Rahmat Allah
2. Ibadah yang dilaksanakan pada bulan Ramadan tidak terputus
Dengan selesainya bulan suci Ramadan, bukan berarti ibadah yang kita amalkan itu sudah selesai, namun hendaknya kita berusaha untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan-bulan selanjutnya sebagaimana di bulan Ramadan.
Puasa Syawal dapat dikatakan adalah salah satu bentuk usaha yang dapat kita lakukan untuk melestarikan ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadan.
3. Menyempurnakan pahala puasa menjadi pahala puasa setahun
Baca Juga: 4 Cara Rasulullah Jalani 10 Hari Terakhir Ramadhan, Salah Satunya Memperbanyak Sedekah
Hal ini sebagaimana yang dijanjikan dalam hadis Rasulullah dalam kitab Shahih Muslim, “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti pahala berpuasa setahun.”
4. Puasa sunah Syawal sebagai tanda syukur kepada Allah subhanahu wata’ala