Allah telah mendeklarasikan kepada manusia untuk waspada terhadap bisikan setan. Allah secara detail menjelaskan cara kerja setan. Setan memperdaya manusia dengan berbagai cara agar mengikuti apa yang dibisikkannya.
Dengan tipuan ini manusia dibujuk agar terperosok dan hanyut dalam kenikmatan dunia hingga berujung kesengsaraan. Hal ini diabadikan Allah dalam firman-Nya:
تَاللَّهِ لَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَىٰ أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَهُوَ وَلِيُّهُمُ الْيَوْمَ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Demi Allah, sungguh Kami telah mengutus (Rasul-rasul) umat sebelum kamu (Muhammad), tetapi setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan mereka (yang buruk), sehingga dia (setan) menjadi pemimpin mereka pada hari ini dan mereka akan mendapat azab yang sangat pedih. (nn-Nahl 63).
Apa yang dilakukan oleh setan untuk menyesatkan manusia bukanlah barang baru. Tetapi hal itu sudah dilakukan terhadap umat terdahulu.
Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Tanda-Tanda Diterimanya Amal Saleh
Jalan pintas untuk memperkaya dengan menipu, berbohong, korupsi, serta menyalahgunakan wewenang atau jabatan merupakan salah satu cara tipu daya setan.
Allah menunjukkan bahwa kecerdikan setan membuat manusia terjerembab dalam kehidupan dunia sehingga melalaikan petunjuk. Peringatan ini termaktub dalam firman-Nya:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ
Wahai manusia, sungguh janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakanmu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. (Fathir 5)