PR BEKASI – Kritik merupakan hal wajar yang terjadi di negara demokrasi seperti Indonesia.
Kritik menjadi salah satu indikator bahwa demokrasi berjalan sebagaimana mestinya.
Kritik harus tetap dijaga demi menjaga keseimbangan sebuah negara demokrasi.
Maka dari itu kritik tidak boleh dibungkam dengan alasan apapun.
Namun terkadang ada pihak-pihak yang menyampaikan kritik dengan sewenang-wenang. Mereka melontarkan kritikan dengan cara mencaci maki.
Baca Juga: 21.000 Orang Terdampak Banjir Malaysia, Berhasil Dievakuasi oleh Layanan Darurat
Hal seperti inilah yang membuat geram pendakwah Ustaz Ibnu Kharish atau lebih dikenal dengan nama Ustaz Ahong.
Ustaz Ahong menyinggung soal kritikan yang terjadi di masa Firaun.
Ustaz Ahong menjelaskan bahwa Firaun yang terkenal dengan kezalimannya, tetap menginstruksikan Nabi Musa Dan Nabi Harun untuk bertutur lembut ketika mengkirtik dirinya.