Viral Video Siswa SMA Dipukuli Guru di Bekasi, Wakil Wali Kota Bereaksi

- 13 Februari 2020, 12:10 WIB
Smartphone.*
Smartphone.* /CANVA/

PIKIRAN RAKYAT - Baru-baru ini, media sosial dihebohkan viralnya video kekerasan yang diduga dilakukan guru kepada siswanya di Bekasi.

Dalam video tersebut, para siswa sedang berada di lapangan sekolah. Barisan siswa laki-laki berada dalam posisi berjongkok sedangkan barisan siswa perempuan berdiri.

Saat salah seorang siswa laki-laki berdiri, pria yang diduga guru di sekolah tersebut menghampiri dan memukul siswa itu berulang kali. Tindakan kekerasan itu dilakukan di hadapan siswa lainnya.

Peristiwa kekerasan yang viral itu disebut terjadi di SMAN 12 Kota Bekasi yang berada di Jalan I Gusti Ngurah Rai Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Baca Juga: Cikarang Timur Kini Punya Taman Ramah Anak Pertama Di Kabupaten Bekasi

Baca Juga: Sebagian Wilayah Kabupaten Sleman Dihujani Abu Akibat Erupsi Gunung Merapi

Menanggapi beredarnya pemberitaan tersebut, Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memberikan komentar yang dia unggah di akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahan tersebut Tri Adhianto mengimbau para tenaga pendidikan meninggalkan pola lama yang sudah tidak bisa diterima siswa masa kini.

“Jadi saya mengimbau kepada sahabat-sahabat pengajar maupun stakeholder sekolah, khususnya di Kota Bekasi untuk memperhatikan dan fokus ke pola didik terhadap generasi Z ini,” tutur Tri Adhianto dalam unggahannya di instagram.

“Siswa siswi SMA/K sederajat saat ini diisi oleh generasi Z  yang lahir tahun 1996 ke atas. Generasi ini tumbuh besar di tengah munculnya teknologi serta hidup di tengah-tengah kemajuan teknologi,” tutur Wakil Wali Kota Bekasi.

Baca Juga: Teknologi Cerdas Kemenperin untuk Pacu Nilai Tambah Kakao dan Kopi

Tri Adhianto menilai, anak-anak yang lahir di atas tahun 1996 akan selalu menuntut kesempurnaan terhadap berbagai sistem sosial mulai dari pendidikan, pekerjaan, teknologi, dan interaksi sosial.

Menurut dia, saat pelaksanaan proses belajar, ana-anak generasi Z, menyukai metode belajar dengan cara bereksperimen atau melakukan praktik langsung daripada duduk berdiam mendengarkan ceramah guru di kelas.

Tri mengajak para tenaga pendidikan bersama-sama mengembangkan pola ajar dengan melakukan metode pendekatan melalui sisi emosional.

Salah satu caranya yaitu dengan mengajak para siswa aktif berdiskusi, mengembangkan kemampuan dalam berbagai bidang.

Selain itu, dia berharap agar para guru dapat menyayangi siswa seperti menyayangi anak mereka sendiri.

Tri juga berharap agar para siswa nantinya dapat bertahan menghadapi persaingan ketat di era globalisasi seperti sekarang.***

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x