Kemudian ia membeberkan apa saja tugas jadi petani padi di Jepang.
Mahasiswi ini hanya ditugaskan memasukkan media tanam dan bibit di plastik.
"Ngapain aja? masukin tanah, bibit di naungan plastik," katanya.
Tugas tersebut dikerjakan menggunakan mesin, tidak seperti di Indonesia yang umunnya dilakukan manual.
Sehingga ia tidak merasakan lelah.
Baca Juga: Tegang! Ikatan Cinta 6 Februari 2022: Aldebaran Emosi, Andin Syok hingga Kandungannya Kontraksi
"Pakai mesin jadi gak cape sama sekali," ujarnya.
Meski hanya menanam bibit, ia bisa digaji 10.000 yen atau jika dirupiahkan sekira Rp1,3 juta per hari.
Pengalamannya bersama mahasiswa lain, diliput oleh media cetak di Jepang, tepatnya ketika mencoba mesin terbaru untuk bertani.
"Eh masuk koran Jepang 'perwakilan mahasiswa Indonesia nyoba mesin terbaru" ujarnya menutup.