Network
PR BEKASI - Skripsi atau tugas akhir harus diselesaikan mahasiswa tingkat akhir karena itu adalah salah satu syarat lulus menjadi seorang sarjana.
Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pembuatan skripsi ini adalah parafrase.
Pembimbing skripsi sering kali menyarankan untuk menggunakan teknik parafrase kepada mahasiswa ynag ingin mengutip sebuah sumber materi dari jurnal maupun sumber lainnya.
Parafrase merupakan sebuah teknik dalam penulisan yaitu mengungkapkan kembali suatu kalimat atau pernyataan secara sederhana tanpa mengubah pesan dan makna dalam kalimat atau pernyataan tersebut.
Baca Juga: Drama Korea Tomorrow Berakhir, Kim Hee Sun, Rowoon SF9, hingga Lee Soo Hyuk, Beri Pesan Haru
Cara ini sering digunakan oleh mahasiswa tingkat akhir pada saat pembuatan skripsi atau tugas akhir.
Tujuan menggunakan cara tersebut agar skripsi yang dibuat tidak teridentifikasi plagiat atau peniruan suatu karya tulis milik orang lain.
Dalam artikel ini, PikiranRakyat-Bekasi.com telah mengutipnya dari akun Instagram Bang Ez (@ezraalfatah) tentang cara parafrase aman tanpa terdeteksi mesin plagiat checker:
1. Mengubah kalimat dengan cara menguraikannya
Baca Juga: Ari Lasso Terharu usai Tampil setelah Sembuh dari Kanker: Fase Hidup Terberat
Cara ini mengharuskan penulis skripsi menjabarkan kembali kalimat yang dikutip tanpa mengubah arti atau makna dari kalimat aslinya.
Contoh sebelum di parafrase:
“Mahasiswa akhir adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan perkuliahan. (Ezra, 2022)”
Contoh setelah di parafrase:
“Mahasiswa akhir merupakan mahasiswa yang telah menyelesaikan teori perkuliahan dan sedang menyelesaikan skripsi sebagai syarat kelulusan dari kampus masing-masing. (Ezra, 2022)"
Baca Juga: Link Streaming Friendly Match Persebaya vs Persis Solo, Kick Off Bakal Dimulai Minggu Sore
2. Mengubah kalimat dengan mengganti struktur kalimat yang ada
Struktur kalimat dapat diotak-atik menjadi sedemikian rupa tanpa mengubah esensi dari kalimat tersebut.
Caranya yakni bisa dengan mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif atau sebaliknya.
Cara ini ampuh untuk mengurangi plagiarisme pada mesin plagiat checker (Turnitin) yang biasa digunakan oleh para dosen pembimbing untuk mengeceknya.
Contoh sebelum diparafrase:
Baca Juga: Viral Kakek Juragan Tanah di Cirebon Nikahi Gadis Belia 19 Tahun, Maharnya Bikin Iri
“Albert Einstein seorang fisikawan asal Jerman yang mengembangkan teori relativitas.”
Contoh setelah diparafrase:
“Teori relativitas telah dikembangkan oleh seorang fisikawan asal Jerman, Albert Einstein.
3. Mengubah kata dalam kalimat dengan persamaan kata
Dalam bahasa Indonesia, sebuah kata memiliki beberapa persamaan kata (sinonim) atau padanan kata.
Baca Juga: Netizen Tuduh HYBE Labels Berbohong Atas Pernyataan Resmi tentang Kim Garam LE SSERAFIM
Kata-kata tersebut memiliki arti atau makna yang sama jika digunakan dalam sebuah kalimat.
Kita bisa mengurangi plagiarisme adalah dengan mencari sinonim beberapa kata yang dapat diubah sesuai dengan KBBI.
Kata yang sudah dicari persamaannya tetap harus dicocokan, dilihat kembali apakah kata yang dipilih cocok pada kalimat yang dimaksud.
Contoh sebelum diparafrase:
“Skripsi merupakan gerbang terakhir yang umumnya dilalui oleh setiap mahasiswa (Wulandari, 2006)”.
Baca Juga: Ada 47 Korban di Kecelakaan Bus Ciamis, Polda Jawa Barat Langsung Turun Tangan Bantu Penyelidikan
Contoh setelah diparafrase:
“Skripsi adalah pintu terakhir bagi seluruh mahasiswa yang harus dilewati. (Wulandari, 2006)".
Demikian 3 cara yang dapat digunakan ketika melakukan parafrase pada saat mengerjakan skripsi.***
