Amalan yang Bisa Dilakukkan pada 10 Hari Awal Bulan Dzulhijjah, Begini Penjelasan dari Buya Yahya

- 24 Juni 2022, 15:36 WIB
Ilustrasi. Jelang Isul Adha, ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan pada 10 hari awal Djulhijjah, salah satunya puasa Arafah.
Ilustrasi. Jelang Isul Adha, ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan pada 10 hari awal Djulhijjah, salah satunya puasa Arafah. /Pixabay/mohamed_hassan

PR BEKASI – Idul Adha merupakan sebuah peringatan hari raya dalam agama Islam.

Perayaan Idul Adha sebagai salah satu pengingat tentang peristiwa berkurban yang dilakukan Nabi Ibrahim kepada putranya, Nabi Isma'il, sebagai wujud kepatuhan kepada Allah subhanahuwata’ala.

Penentuan tanggal Idul Adha ada dalam tanggalan masehi juga tanggalan hijriah, dengan peringatan Idul Adha yang jatuh pada bulam Dzulhijjah pada kalender Hijriah.

Baca Juga: Lirik Lagu Left and Right - Charlie Puth Feat Jungkook BTS, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Kalender Hijriah atau kalender Islam merupakan kalender yang sistemnya sudah ada sebelum Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 Masehi.

Dalam kalender hijriah, ditetapkan juga 12 nama-nama bulan dalam kalender Hijriah seperti kalender masehi, yaitu Muharram, Safar, Robi'ul Awal, Robi'ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadan, Syawal, Dzulqo'idah, Dzulhijjah.

Ada suatu amalan yang bisa kita lakukan pada bulan Dzulhijjah, yaitu puasa Arafah pada 10 hari sebelum Idul Adha pada tanggal 09 Dzulhijjah.

Baca Juga: Demon Slayer: 4 Kesalahan yang Masih Menghantui Tanjiro

Lantas, bagaimanakah ketentuan dari saum sunnah yang dilaksakanan pada 10 hari awal bulan Dzulhijjah?.

Dalam melaksanakan suatu ibadah, perlulah kita memiliki suatu sumber ilmu atau guru yang baik dalam pemahaman kita.

Seorang penceramah, Buya Yahya menjelaskan, dari riwayat Nabi Muhammad salallaahu ‘alaihi wasallam dalam suatu hadist yang artinya.

Baca Juga: Masjid Berusia 1.200 Tahun Ditemukan di Israel, Begini Penampakannya

“Tidak ada hari-hari yang lebih baik untuk beramal melebihi dari 10 hari awal bulan Dzulhijjah,” ungkapnya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube Al Bahjah TV.

Buya Yahya juga berkata, jika tidak ada lailatul qadar pada bulan Rammadhan (10 hari terkahir bulan Rammadhan) maka 10 awal Dzulhijjah merupakan hari-hari istimewa yang bisa melebihi 10 hari terakhir Ramadhan.

Ada banyak amalan yang bisa dilaksanakan pada 10 hari awal Dzulhijjah, seperti memperbanyak berdzikir, bertakbir, bertasbih, dan amal lainnya.

Baca Juga: Sadio Mane Keluar dari Liverpool, Nama Timo Werner Diduga Jadi Incaran Jurgen Klopp Selanjutnya

Salah satu amalan yang bisa dilakukan pada 10 hari awal Dzulhijjah yaitu melaksanakan puasa Arafah.

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:

“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu,” (HR. Muslim no. 1162).

Baca Juga: Jadwal Lengkap Bali United di Piala AFC Cup 2022: Persiapan Mepet, Serdadu Tridatu Tetap Bakal Tampil All Out

Buya Yahya juga mengatakan, hidupkanlah amalan-amalan baik di 10 hari awal Dzulhijjah, sama seperti saat menghidupkan amalan-amalan baik pada malam-malam di bulan Ramadhan.

Tidak lupa juga untuk kita melaksanakan ibadah sunnah berkurban binatang ternak yang dilakukan sekali setiap tahunnya pada bulan Dzulhijjah.

Tanggal yang baik dalam melaksanakan ibadah berkurban yaitu di di hari tasyrik yaitu pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: YouTube Al Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x