Gerhana Matahari Cincin 21 Juni Langka, Lapan: Terakhir Terjadi Tepat 372 Tahun yang Lalu

- 20 Juni 2020, 21:18 WIB
Ilustrasi Gerhana Matahari
Ilustrasi Gerhana Matahari //Pixabay

PR BEKASI - Fenomena alam langka akan kembali terjadi besok, 21 Juni 2020 berupa gerhana matahari cincin yang dapat dilihat di sejumlah wilayah di Indonesia.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) menyebut fenomena gerhana matahari yang dinamai cincin api solstis merupakan sesuatu yang langka terjadi.

Dikutip dari akun Instagram @lapan_ri, Gerhana Matahari Cincin (GMC) api solstis merupakan pengulangan dari peristiwa yang terjadi 372 tahun yang lalu atau tepatnya 21 Juni 1648.

Baca Juga: Rumah Penerima Bantuan di Kota Bandung Dilabeli Stiker Agar Warga Bisa Awasi Langsung 

Lapan pun memprediksi kejadian serupa akan kembali terjadi pada 21 Juni 2039 atau 19 tahun dari sekarang.

"Wilayah Indonesia tidak akan menikmati GMC secara penuh sehingga hanya dapat mengamati Gerhana Matahari Sebagian (GMS) untuk sejumlah wilayah, terutama di bagian timur dan tengah dengan tingkat ketertutupan yang berbeda-beda," ucap Andi Pangerang, Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lapan. Bayangan GMS akan mirip seperti fase dari bulan penuh hingga bulan sabit / melengkung.

Gerhana Matahari merupakan peristiwa astronomi di saat Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada satu garis lurus. Bayangan Bulan kemudian jatuh pada permukaan Bumi yang menghalangi saat matahari menyinari.

Sedangkan Gerhana Matahari Cincin adalah fenomena ketika piringan Bulan nampak sedikit lebih kecil dibandingkan piringan Matahari ketika melintasi piringan Matahari.

Baca Juga: Orangtua Dibolehkan Tak Izinkan Anaknya Masuk Sekolah Meski di Zona Hijau dengan Alasan Berikut 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Lapan.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x